Milenianews.com, Pelalawan—Institut Teknologi Perkebunan Palalawan Indonesia (ITP2I) menggelar Dies Natalis ke-8 dan Wisuda. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampus III ITP2I, Palalawan, Riau, Sabtu (13/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, ITP2I mengundang Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS untuk memberikan orasi ilmiah. Ia membawakan materi berjudul “Pembangunan Sumber Daya Manusia Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045”. Sebelumnya, Rektor ITP2I Prof. Dr. Ir. H. Tengku Dahril, M.Sc. memberikan sambutan inspiratif.
Prof. Rokhmin Dahuri mengawali makalahnya dengan menyebutkan empat kunci sukes pembangunan sebuah negara-bangsa.
Pertama, punya Rencana (Roadmap, Blueprint) Pembangunan yang komprehensif, tepat, dan benar serta diimplementasikan secara berkesinambungan.
Kedua, setiap komponen bangsa menyumbangkan kemampuan terbaiknya bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kedaulatan bangsa.
Ketiga, ada critical mass (SDM unggul), minimal 60 persen total penduduk (Pareto, 1970)
“Keempat, A competent, capable, strong, and good leader (mempunyai pemimpin yang kompeten, mampu, kuat dan baik,” ujar Prof. Rokhmin mengutip Issard (1972).
Ia mengemukakan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung pembangunan bangsa berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. “Profil SDM yang dibutuhkan harus memenuhi tiga hal: Hard Skills Mumpuni, Soft Skills yang Baik, serta IMTAQ (Iman dan Takwa) dan Akhlak Mulia,” ujar Prof. Rokhmin dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Lebih rinci, Prof. Rokhmin memaparkan jenis-jenis hard skills (keahlian) yang dibutuhkan di abad-21. Yakni, mencakup Ilmu-ilmu Dasar, Cross-Cutting Science and Technology, dan Ilmu-ilmu Kompetensi Khusus.
Termasuk ke dalam Ilmu-ilmu Dasar adalah: Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Metalurgi, Ekonomi, Sosiologi, dan Bahasa.
Cross-Cutting Science and Technology terdiri dari: (1) Digital Technology, Computer, HP dan Gadget; (2) Engineering.
Sedangkan yang termasuk Ilmu-ilmu Kompetensi Khusus adalah:
- Ipteks untuk 5 kebutuhan dasar manusia (pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan pendidikan);
- Iptek untuk kebutuhan sekunder manusia (seperti motor, mobil, kapal, pesawat, HP, televisi dan kitchen set), dan kebutuhan tersier (seperti kosmetik, kecantikan, olahraga dan kebugaran, MICE Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), rekreasi, dan pariwisata);
- Iptek untuk Pembangunan dan maintenance infrastruktur (seperti Japan, Pelabuhan, bandara, jaringan Telkom, Listrik, gas, irigasi, dan internet), dan bangunan;
- Iptek terkait dengan eksplorasi, eksploitasi (produksi), pengolahan, dan distribusi ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) secara ramah lingkungan;
- Iptek terkait dengan Teknik dan manajemen lingkungan dan keberlangsungan;
- Iptek terkait dengan industri 4.0, Data Science, penyusunan Big Data, IoT, AI, Cloud Computing, Blockchain, Robotics, Drone, Advanced Material, Biotechnology, dan Nanoteknologi;
- Iptek terkait dengan Pembangunan ekonomi, bisnis dan manajemen;
- Iptek rekayasa sosial dan manajemen, psikologi, sosiologi, atropologi, hukum dan lain-lain;
- Iptek terkait dengan Hankam
Ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu lalu menjelaskan karakter soft skills, etos kerja dan akhlak-mulia yang dibutuhkan di abad-21. Soft-skills tersebut mencakup:
- Kemampuan memahamo kekuatan dan kelemahan diri;
- Kemampuan memahami kemauan dan kesukaan orang lain (mitra)
- Kemampuan terus memelihara dan memompa motivasi untuk menjadi yang terbaik;
- Kemamuan analisis dan memecahkan masalah;
- Kreatif dan inovatif;
- Kepemimpinan;
- Kewirausahaan;
- Kolaborasi;
- Kemampuan Bahasa asing (Inggris, Arab, Mandarin, dan lain-lain).
Etos kerja mencakup: kerja keras; rajin; disiplin; tahan banting, tak mudah putus asa, dan pantang menyerah; antisipatif; adaptif; dan agile (lincah),” kata Prof. Rokhmin yang juga ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara).
Baca Juga : Tur Kapal Oceanxplorer di Pelabuhan Tanjung Priok Undang Pakar Kelautan dan Perikanan Prof. Rokhmin Dahuri
Adapun akhlak mulia terdiri dari: shidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas dan visioner), mampu menyampaikan dan berbagi kelebihan kepada orang lain, sabar dan syukur, qana’ah (sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya), tidak iri dan dengki, serta tidak pemarah dan pendendam.