Milenianews.com, Indramayu– Ketua Umum Dulur Cirebon, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS menegaskan, umat Islam adalah umat terbaik. Maka, seorang muslim harus jadi yang terbaik sesuai kemampuannya masing-masing.
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University itu juga menyampaikan, kekurangan jangan dijadikan alasan untuk tidak berusaha menjadi yang terbaik. “Pada saat kita menjadi anak dari keluarga yang tidak mampu, jangan pernah putus asa dari Rahmat Allah. Yang penting kita mencoba yang terbaik, kemudian kita tetap berdoa kepada Allah, insya Allah kita akan sukses,” tegasnya.
“Saya anak nelayan yang buta huruf, orang biasa. Tapi saya bisa menjadi juara dari SD, SMP, SMA, perguruan tinggi hingga doktor terbaik lulusan Kanada,” kata Prof. Rokhmin saat memberikan tausiyah pada acara Haflah Akhirussanah Ponpes Hidayatul Ma’arif Langut Lohbener Indramayu Tahun 2024, Rabu (12/6/2024). Acara itu diadakan di halaman Pondok Pesantren Hidayatul Ma’arif Langut Lohbener Indramayu. Selain ponpes, Akhirussanah itu juga diikuti MTs dan SMK Ma’arif Langut.
Dalam kegiatan tersebut disajikan beragam kreasi seni para siswa, penampilan pidato tiga bahasa dan pemberian penghargaa kepada lulusan terbaik. Kedatangan Prof. Rokhmin di Ponpes Ma’arif Langut disambut Pengasuh Pesantren Hidayatul Ma’arif Langut Drs. Imron Rosyadi M.Pd.
Lebih lanjut Prof. Rokhmin yang juga anggota DPR RI terpilih dalam Pileg 2024, mengucapkan selamat kepada para siswa terbaik, berprestasi serta siswa yang lulus.
“Sekali lagi saya ingin memotivasi kepada anak-anakku para siswa Ma’arif Langut agar jadi manusia yang terbaik,” ujarnya dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Gus Dur itu mengemukakan, setiap muslim harus beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Sebab, Allah SWT menjanjikan kemudahan, kelancaran dan kesuksesan kepada muslim yang beriman dan bertakwa. Orang Islam itu harus suskes di dunia dan akhirat. Karena jalannya sudah dipaparkan di dalam Al-Qur’an.
“Jangan jadi manusia madesu (masa depan suram, Red)). Tetap semangat dan optimistis ketika diberi cobaan. Dengan iman dan takwa kepada Allah SWT, pasti berkah,” kata Prof. Rokhmin yang juga ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI).
Ada tiga alasan mengapa orang yang beriman dan bertakwa itu insya Allah akan hidup sukses dan bahagia, tidak hanya di dunia tapi juga akhirat. Salah satunya, alasan (dalil) Naqli (yang terdapat di dalam Al-Qur’an). Antara lain, Surat Ath-Thalaq ayat 2-5. “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (ayat 2). Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan-nya. (ayat 3). Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya. (ayat 4). Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya. (ayat 5).”
“Apalagi yang kita cari dalam hidup ini: Pertama, jalan keluar kalau punya kesusahan. Yang kedua, rezeki yang datangnya tidak disangka-sangka. Yang ketiga, kecukupan hidup. Yang keempat, kemudahan. Yang kelima, kalau kita berbuat dosa kecil, diampuni,” paparnya.
Baca Juga : Berikan Studium Generale, Prof. Rokhmin Sampaikan Rekomendasi untuk Universitas Tanjungpura
Ia juga mengutip Surat Ali Imran ayat 133, yang artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu, dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
Sebelumnya, Prof. Rokhmin pun sempat menceritakan pengalamannya waktu dipanggil oleh Presiden Gus Dur sebelum ditunjuk jadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Gus Dur dikenal sebagai great reader (pembaca ulung). Ia mengemukakan alasannya mengangkat Rokhmin Dahuri sebagai Menteri. “Rupanya beliau mengikuti tulisan-tulisan saya. Beliau tertarik konsep Pembangunan maritim saya. Jadi itulah wasilah kenapa saya dipilih jadi menteri. Waktu itu usia saya baru 39 tahun. Jadi Menteri termuda dan menteri tercakep pada waktu itu,” tuturnya.
