Milenianews.com, Jakarta – Menjelang laga timnas Indonesia melawan Arab Saudi, kekalahan sebelumnya dengan skor 0-4 dari Jepang pada Jumat (15/11) lalu memang menyakitkan. Tapi, setidaknya kekalahan itu dapat menyadarkan dan “menampar” kita sebagai suporter sekaligus masyarakat Indonesia bahwa level timnas Indonesia belum sekuat itu.
Memang, sebelumnya sudah ada perbaikan dari pertemuan pertama di Piala Asia 2023 awal tahun ini. Hal tersebut ketika Indonesia kalah 1-3 dari Jepang. Kala itu, Timnas Indonesia yang masih berada di peringkat 146 dunia, tak bisa berbuat banyak dari sang raja Asia. Gol Indonesia yang dicetak Sandy Walsh adalah satu-satunya tembakan tepat sasaran ke gawang Zion Suzuki dari total tiga tembakan.
Baca juga: STY Ungkap Alasan Absennya Pemain Kunci Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
Namun, di pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta itu, Indonesia tak seperti 10 bulan yang lalu. Jika mengabaikan skor, permainan Indonesia jauh lebih baik karena mampu menciptakan total delapan tembakan dengan tiga di antaranya tepat sasaran.
Apresiasi untuk Timnas Indonesia
Apresiasi perlu dilayangkan ke skuad Garuda yang telah bermain maksimal selama 90 menit dengan lawan yang secara kualitas, jauh diatas mereka itu. Dari delapan peluang yang diciptakan tersebut, ada dua big chances atau peluang besar untuk berbuah gol. Sayang, kualitas pemain Indonesia masih belum mampu menghukum Jepang.
Inilah titik poinnya. Perbedaan kualitas sangat mempengaruhi permainan di lapangan. Jika Indonesia tak mampu memanfaatkan kelengahan Jepang pada 30 menit pertama melalui dua peluang besar. Maka, sebaliknya Samurai Biru hanya membutuhkan lima menit untuk menghukum Indonesia dengan dua gol melalui gol bunuh diri Justin Hubner dan gol Takumi Minamino.
Mereka dengan jelinya memanfaatkan Indonesia yang sedang dalam fase “jeda”, karena tak mampu mempertahankan intensitas permainan bagus seperti setengah jam pertama.
Baca juga: Timnas Bahrain Takut Main di Jakarta, Begini Tanggapan PSSI
Timnas Indonesia harus minimalisir kesalahan saat hadapi Arab Saudi
Pertandingan melawan Jepang memberikan pelajaran pada Indonesia bahwa jika ingin bermain di level tertinggi, tak boleh melakukan kesalahan-kesalahan elementer karena bisa langsung dihukum oleh lawan, seperti Jepang yang menghukum mereka dengan empat gol.
Di latihan resmi pada Senin (18/11) malam, Maarten Paes yang salah melakukan passing melawan Jepang menggunakan kaki kirinya, digenjot oleh pelatih kiper untuk melakukan hal yang sama. Bersama Nadeo Argawinata dan Muhamad Riyandi, Maarten berlatih membangun serangan dari operan pendek satu-dua hingga operan jauh.
Di depan gawang, para striker juga harus memiliki naluri gol dalam mengkonversikan peluang sekecil mungkin. Bermain di level tertinggi, menyia-nyiakan peluang akan membuat mereka gigit jari di kemudian hari.
Baca juga: FIFA Tolak Gugatan Bahrain yang Tak Mau Bertandang ke GBK
Hal Ini yang dialami Indonesia saat melawan Jepang ketika mereka tak mampu mengkonversikan dua peluang besar menjadi gol. Shin Tae-yong juga merasa andaikan mereka mampu mencetak gol pertama, jalannya pertandingan akan berubah.
Walaupun selisih peringkat sangat jauh dimana Jepang ada di peringkat 15 dunia dan Indonesia di peringkat 130 dunia, skuad Garuda membuktikan diri mereka bisa meladeni permainan Jepang, meski hanya selama 30 menit pertama.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.