News  

Tahun Terakhir sebagai Wali Kota, Risma Pamit

Risma Pamit

Milenianews.com, Surabaya – Tri Rismaharani pamit kepada staf dan jajarannya di pemerintahan Kota Surbabaya. Ucapan tersebut terucap saat Risma memimpin di hari ulang tahun kota Surabaya ke-727, Minggu (31/5).

Ulang tahun kali ini menjadi perayaan terakhir baginya sebagai Wali Kota Surabaya. Pamitnya Risma, karena masa jabatannya sebagai wali kota akan berakhir pada tahun ini. 

Baca Juga : Depok kembali Perpanjang PSBB, Belum Siap New Normal

“Ini mungkin perayaan Hari jadi Kota Surabaya terakhir bagi saya, karena tahun depan saya meninggalkan balai kota,” katanya.

Ia pun meminta maaf atas kinerjanya yang kurang baik atau atas perilaku dan perkataan yang kurang berkenan.

“Karena itu, saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian,” tutur Risma

Risma sudah 10 tahun menjadi wali kota Surabaya selama dua periode. Ia dikenal sebagai sosok yang berani, tegas, dan disiplin.

Pesan Risma kepada warga Surabaya dan kenangan atasi banjir Surabaya

Foto : Risma pamit saat perayaan hari ulang tahun kota Surabaya ke-727.

Risma juga memberi pesan, bahwa sebuah kota tak mungkin berkembang atau berubah sekejap mata tanpa usaha dan kerja keras semua pihak. Ia meminta semua jajaran pemerintah Kota Surabaya untuk selalu bergerak, berpikir dan jangan berhenti memajukan pembangunan kota.

“Surabaya bukanlah untuk warga saat ini saya tetapi untuk anak cucu mendatang, jadi harus dijaga bersama-sama. Ayo kita terus majukan kota tercinta ini. Kalau kota ini maju, maka anak cucu kita akan survive di kotanya sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, masalah banjir yang melanda Surabaya kala itu, membuatnya tak bisa tidur selama tiga hari lantaran memikirkan solusi dari masalah tersebut.

Sampai salah satu stafnya pernah berkata, bahwa banjir Surabaya adalah kiriman dari kota lain. Namun ia tak menyerah mengatasi masalah banjir tersebut.

Baca Juga : Gencar Lawan Corona, Risma minta Penumpang Pesawat harus Mandi di Bandara

“Saya ingat betul omongan staf itu. Saya sampaikan kepada dia bahwa Gusti Allah sudah menciptakan Surabaya berada di tepi pantai di ujung Jawa Timur, itu sudah pemberian Tuhan. Dampaknya apa? Ya kita harus selesaikan banjir itu, hingga sekarang sudah tidak ada lagi banjir kiriman itu. Jadi artinya, kita bisa mengubah itu,” ujar Risma.

Pada kesempatan itu, Risma berkali-kali mengajak warga terus bergerak dan melangkah memajukan Kota Surabaya.

Apabila berhasil membantu atau menolong orang, dan orang tersebut berhasil membantu banyak orang, maka ada kenangan yang bisa ditinggalkan. (Ikok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *