Sejarah Perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam Dunia Pendidikan

Milenianews.com, Jakarta – Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh pelopor pendidikan nasional Indonesia. Sosok yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan hak pendidikan bagi rakyat Indonesia, terutama di masa penjajahan Belanda yang penuh ketidakadilan.

Gagasannya tak hanya menciptakan sistem pendidikan yang humanis dan berbasis kebudayaan, tapi juga menanamkan semangat nasionalisme dalam proses belajar-mengajar.

Baca juga: UBSI x Akper Bina Insan = FIK! Transformasi Hebat Menuju Pendidikan Kesehatan Modern!

Perjuangan besar Ki Hajar Dewantara 

Berikut adalah lima perjuangan besar Ki Hajar Dewantara yang memberi pengaruh besar terhadap arah pendidikan di Indonesia.

1. Mendirikan Perguruan Taman Siswa

Pada 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Sekolah ini dirancang untuk memberi akses pendidikan kepada rakyat pribumi tanpa diskriminasi status sosial.

Melansir dari Kompas.com, Taman Siswa menjadi lembaga pendidikan alternatif yang mengutamakan pembentukan karakter dan cinta tanah air, bukan sekadar akademik belaka.

2. Menciptakan Semboyan “Tut Wuri Handayani”

Salah satu warisan terbesar Ki Hajar Dewantara adalah semboyan pendidikan yang terkenal hingga kini: “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Kalimat ini menggambarkan filosofi kepemimpinan dalam pendidikan: memberi teladan, membangkitkan semangat, dan memberikan dorongan.

Melansir dari Kumparan, semboyan ini kemudian diadopsi oleh Kementerian Pendidikan dan menjadi prinsip dasar dalam sistem pendidikan nasional Indonesia.

3. Menyuarakan Pendidikan Lewat Tulisan

Ki Hajar Dewantara aktif menulis di berbagai media untuk mengkritisi ketidakadilan sistem pendidikan kolonial. Salah satu tulisannya yang paling terkenal berjudul “Als ik eens Nederlander was” (Seandainya Aku Seorang Belanda).

Dalam tulisan itu, ia menyoroti ketimpangan sosial antara pribumi dan penjajah. Melansir dari Detik.com, tulisan ini membuatnya diasingkan ke Belanda, namun justru memperluas wawasan dan pengaruh pemikirannya.

4. Aktif di Organisasi Pergerakan Nasional

Sebelum fokus di dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara tergabung dalam organisasi pergerakan seperti Boedi Oetomo dan Indische Partij. Bersama tokoh lain seperti Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo, ia memperjuangkan kemerdekaan melalui pendidikan dan kesadaran kebangsaan. Melansir dari SINDOnews, perjuangan ini memperlihatkan bahwa pendidikan dan kemerdekaan bangsa berjalan seiring.

Baca juga:Ijazah Digital Solusi Ramah Lingkungan, Anti Ribet, dan Masa Depan Pendidikan yang Lebih Cerdas

5. Menjadi Menteri Pendidikan Pertama RI

Setelah proklamasi kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Pengajaran dalam kabinet pertama Republik Indonesia. Di posisi ini, ia mulai menyusun sistem pendidikan nasional yang berbasis budaya lokal dan nilai-nilai Pancasila. Melansir dari Merdeka.com, peran ini menjadi puncak dari perjuangannya dalam membangun pondasi pendidikan yang merdeka dan berkarakter.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *