Milenianews.com, Jakarta – Indonesia merupakan pemain utama amonia di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi pada sesi diskusi Clean Ammonia di Pavilion Indonesia, Dubai, Selasa (05/12) lalu.
Menurut Rahmad, pupuk Indonesia menguasai empat persen produksi amonia global atau sekitar tujuh juta ton per tahun. Pada hal tersebut seluruhnya adalah grey ammonia atau masih menghasilkan emisi karbon.
Baca Juga : Pupuk Indonesia Bangun Kawasan Industri Pupuk di Papua Barat
“Sehingga aspirasi kami saat ini adalah melakukan dekarbonisasi bisnis eksisting, dan pada saat yang bersamaan mengembangkan bisnis baru, yaitu clean ammonia,” jelas Rahmad dalam rilis yang diterima milenianews.com, Jumat (8/12).
Peran Clean Ammonia Dalam Menurunkan Emisi Karbon Dunia
Mewujudkan industri pupuk dan kimia yang rendah karbon, clean ammonia sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon dunia. Dari hal tersebut, Rahmad menyebutkan Pupuk Indonesia telah berhasil menurunkan emisi karbon secara nyata. Melihat dari data, turun sebesar 1,55 juta ton dan itu melewati target yang hanya 1,21 juta ton pada tahun 2023.
“Penurunan ini berasal dari optimalisasi dan efisiensi konsumsi energi, utilisasi renewable energy, co-firing bio massa, solusi berbasis alam, hingga revitalisasi sejumlah pabrik pupuk,” tambah Rahmad.
Sejalan dengan inisiatif tersebut, maka ke depan Pupuk Indonesia akan mengembangkan amonia yang lebih rendah dan bahkan nol emisi karbon. Adapun amonia bersih ini terdiri dari blue ammonia dan green ammonia. Serta secara jangka panjang akan mengembangkan green methanol.
Baca Juga : BMH Sumut dan Pos Dai Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik di Medan
Sejalan dengan potensi Indonesia sebagai hub Carbon Capture Storage (CCS), pengembangan clean ammonia berpotensi dapat menampung 4,3 giga ton karbon. Pupuk Indonesia juga terlibat dalam pengembangan teknologi CCS di Aceh dan Lapangan Abadi Masela.
Selain teknologi CCS, renewable energy juga akan menopang pengembangan clean ammonia di Indonesia. Sebesar 3.700 giga watt, jumlah yang terbesar berasal dari tenaga surya. Energi bersih ini menjadi sumber utama untuk menghasilkan green hydrogen, yang kemudian dapat dikonversi oleh Pupuk Indonesia menjadi green ammonia.
Pupuk Indonesia siapkan roadmap pengembangan clean ammonia.
Dengan potensi dan keahlian tersebut, Pupuk Indonesia telah menyiapkan roadmap pengembangan clean ammonia. Pada tahun 2023-2025, Pupuk Indonesia menyusun rencana dan Final Investment Decision (FID) pengembangan blue ammonia dan green ammonia.
Baca Juga : Dosen Teknik Kimia Polsri Ciptakan Pupuk Cair Organik dari Bahan Sederhana
Kemudian, pada tahun 2026 akan memulai konstruksi pabrik clean ammonia di Jawa Timur dan Aceh. Pada tahun 2028 mulai mengoperasikan pabrik green ammonia dalam skala kecil. Dan pada tahun 2030 mulai mengoperasikan pabrik blue ammonia dan utilisasi teknologi CCS.
Pengembangan clean ammonia akan semakin besar pada tahun 2050. Pada titik ini, berharap Pupuk Indonesia sudah dapat meningkatkan produksi amonia dari 7 juta ton per tahun pada tahun 2023 menjadi 12,9 juta ton per tahun pada tahun 2050.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.