Milenianews.com, Olor Agung– Sabtu, 8 Februari 2025, menjadi hari istimewa bagi Pondok Pesantren Hidayatullah Olor Agung. Terletak di Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, suasana pagi itu dipenuhi kebahagiaan.
Para santri dan asatiz berkumpul dengan senyum mengembang. Mereka menyaksikan momen bersejarah: peletakan batu pertama pembangunan asrama santri.
Acara dimulai dengan khidmat. Ustad Muslihudin Mustaqim, ketua DPW Hidayatullah NTB, meletakkan batu pertama. Langkahnya penuh makna, disaksikan para dai dan pengurus Hidayatullah se-Pulau Lombok. Setiap tatapan hadirin memancarkan harapan besar untuk masa depan pendidikan Islam di daerah tersebut.
“Ini bukan sekadar bangunan fisik,” ujar Ustad Zulkipli, mudhir Pondok Pesantren Hidayatullah Olor Agung. “Asrama ini adalah jawaban atas doa kami semua. Tempat yang akan menumbuhkan semangat belajar dan pengabdian para santri,” tuturnya dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Baca Juga : Senyum Bahagia Warga Desa Tenangan: Sumur Bor BMH Wujudkan Impian Air Bersih
Pembangunan asrama ini merupakan bagian dari program BMH (Baitul Maal Hidayatullah). Program ini bertujuan mendukung kenyamanan santri dalam belajar dan beraktivitas. Dengan fasilitas yang lebih representatif, diharapkan santri dapat fokus menimba ilmu tanpa kendala tempat tinggal.
Para santri tampak antusias. Ada rasa syukur yang mendalam di hati mereka. “Kami tidak sabar menempati asrama baru ini,” kata salah satu santri dengan mata berbinar. “Semoga bisa lebih fokus belajar dan beribadah,” ujanya melanjutkan.
BMH bersama Hidayatullah berkomitmen mewujudkan pendidikan berkualitas. Pembangunan asrama ini adalah langkah penting. Bukan hanya soal tempat tinggal, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang santri.
Semoga pembangunan ini berjalan lancar. Harapannya, asrama ini menjadi rumah kedua bagi santri. Tempat mereka belajar, berbagi, dan merajut mimpi-mimpi besar untuk agama dan bangsa.
Baca Juga : BMH Hadiri Rakorda Baznas, Perkuat Kolaborasi Zakat di NTB
Di balik setiap batu yang diletakkan, ada doa dan harapan. Doa agar generasi muda ini menjadi pemimpin masa depan. Pemimpin yang cerdas, berakhlak mulia, dan membawa perubahan positif bagi umat.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. “Semoga kerja sama ini terus berlanjut. Bersama, kita wujudkan harapan besar bagi masa depan Islam di Indonesia, ujar kepala BMH NTB, Nur Kholis.