Milenianews.com, Gresik – Video seorang siswa yang menantang gurunya viral di media sosial. Siswa tersebut memperlakukan gurunya dengan mencengkeram leher dan mendorongnya.
Sontak video yang tersebar ini, menjadi kasus yang serius di tangani piha kepolisian. Lokasi terjadinya video tersebut diketahui di SMP PGRI Wringinanom, Gresik. Seperti disampaikan Kapolsek Wringinanom Gresik, AKP Supiyan, yang dimuat detik.com Senin (11/02), mengatakan kejadian tersebut terjadi di SMP PGRI Wringinanaom Gresik.
Baca Juga : Kisah Dibalik Video Siswa SMP Yang Nantang Gurunya
Kedapatan Membawa Rokok Ke Kelas
Dalam video tersebut terlihat seorang siswa yang memakai topi hitam, mendorong si guru dan mencengkram kerah bajunya seakan-akan hendak memukul sambil memaki. Diketahui nama guru tersebut adalah Nur Kalim, seorang guru honorer yeng mengajar IPS.
Ia hanya diam tidak memberikan respon terhadap tindakan siswanya tersebut. Sementara siswanya tetap angkuh dengan sikap kurang ajar sambil terus memaki. Tambah kurang ajar lagi, diketahui sebelumnya siswa tersebut kedapatan membawa rokok ke dalam kelas.
Mediasi Dilakukan Di Polsek Wringinanom
Setelah viral di media sosial, siswa yang menantang gurunya tersebut akhirnya minta maaf. Bahkan siswa tersebut sampai sujud di kaki gurunya.
Mediasi dari pihak siswa dan guru tersebut, digelar di Polsek Wringinanom dengan memanggil pihak-pihak yang terkait dengn video tersebut.
Mediasi tersebut juga dihadiri pihak dari Perlindungan Perempuan Anak Jatim, pegawai Kementerian Sosial, Yayasan PGRI, dan tuan rumah Kapolsek Wringinanom AKP Supiyan.
Siswa Tersebut Sampai Sujud
Dalam mediasi tersebut, Nur Kalim mengaku sudah ikhlas memaafkan sikap siswanya tersebut. Menurutnya, meski siswanya telah berbuat yang tidak benar, tapi ia merupakan anak didiknya sendiri.
“Saya sudah memaafkan sikap siswa saya. Meski begitu siswa saya adalah anak didik saya sendiri. Ia juga saya anggap anak saya sendiri. Apalagi yang bersangkutan akan mengikuti ujian nasional,” katanya, seperti dimuat detik.com.
Meski begitu, si siswa tetap meminta maaf dan memeluk sang guru. Saya meminta maaf dan bersedia merubah sikap, baik di kelas dan dengan guru saat di kelas waktu pelajaran nanti,” kata si siswa.
Tak cukup bersalaman dan berpelukan, siswa tersebut langsung bersujud mencium kaki Nur Kalim untuk lebih dalam meminta maaf. Nur yang kaget langsung mengangkat tubuh siswanya tersebut. “Sudah-sudah jangan bersujud. Saya maafkan,” kata Nur.
Dinas Pendidikan Gresik Meminta Semua Elemen Ikut Bertangggungjawab
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Mahin meski mangku sangat terpukul dengan kejadian ini, namun pihaknya tidak akan melakukan punisment yang berlebihan.
Ayah dari siswa tersebut, Slamet mengkhawatirkan masa depan anakanya. Ia takut anakanya tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Setelah proses perdamaian ini selesai, apakah anak saya masih bisa melanjutkan ke jenjang selanjutnya,” kata Slamet.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Mahin, mengatakan meski mangaku sangat terpukul dengan kejadian ini, namun pihaknya tidak akan melakukan hukumanyang berlebihan.
Dirinya menganggap, ini merupakan tanggung jawab bersama, tidak hanya orangtua siswa atau siswanya. Ia mengatakan semua harus ikut terlibat dalam melakukan kontrol terhadap si anak. Baik itu dari orangtua, lembaga maupun masyarakat. Agara nantinya akan ada perubahan dari sikap, perkataan sehingga si anak kapok melakukannya lagi.