Milenianews.com, Bogor – Pekan HAM yang berlangsung di Pertanian Organik Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Kamis (8/12), membahas tentang budaya Sunda. Kegiatan tersebut bertemakan tentang merawat dan melestarikan budaya lokal.
Acara yang dihadiri langsung oleh walikota Bogor Dr. H. Bima Arya ini, juga turut mengundang banyak budayawan kota Bogor seperti: Ceceng Arifin, R. Atang Supriatna dan Yayan Hidayat. Hadir juga wakil DPRD Kota Bogor H. Dadan Danubrata.
Baca juga : Unik! Desa Wisata Gumuk Watu Adakan Festival “Empet”
Dalam acara tersebut, juga membahas tentang bagaimana culture (budaya) Sunda sekarang yang sedikit memudar di kalangan anak mudanya.
Walikota Bogor, Bima Arya berbagi cerita saat berkunjung ke Filipina. Ia melihat banyak poster dengan tulisan “Kabayan” di setiap sudut jalannya.
Ternyata, “Kabayan” dalam bahasa mereka (tagalog) artinya ‘teman satu kampung’. “Jadi kalau kita bicara tentang orang Sunda, ialah orang yang ramah, ceria dan powerfull yang di gambarkan oleh si Kabayan ini,” ceritanya.
Ia juga menambahkan saat berbicara tentang jati diri orang Sunda, sangat luas. Dari mulai simbol, kebudayaan dan kesenian serta culturenya. “Dan apakah dari itu semua kita sudah mencerminkan sebagai etnis nomer 2 terbesar?,” ungkap Bima Arya.
Selain itu, pemilik Handayani Geulis Batik, Sri Ratna Handayani yang juga hadir mengaku, jika dalam motif-motif batikannya, tak hanya memperlihatkan keindahannya saja. Namun, dalam motif tersebut, banyak makna yang tertuang dan memiliki filosofi di dalamnya.
Baca juga : Mengenal Kebudayaan Jawa Barat
Salah satu dari batiknya adalah batik dengan “Motif Cepot”. Sudah tidak asing rasanya bagi orang Sunda, khususnya Bogor dengan tokoh pewayangan satu ini. Handayani memasukkan Cepot dalam motifnya yang justru menjadi sangat bagus dan unik di kalangan anak remaja Kota Bogor saat ini.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.
