Milenianews.com, Semarang– Baru-baru ini Forum Zakat (FOZ) Jawa Tengah melaporkan kinerja tahun 2024 dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di kantor Baznas Provinsi Jawa Tengah, Jalan Taman Menteri Supeno, Mugassari, Semarang Selatan.
Acara ini dihadiri oleh 37 anggota FOZ Jateng, yang tidak hanya memperkuat silaturahmi, tetapi juga menunjukkan komitmen transparansi dalam pelaporan program dan capaian selama setahun terakhir.
Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, Dr. KH. Ahmad Darodji, M.Si., memberikan apresiasi tinggi atas peran FOZ Jateng dalam menjembatani kolaborasi antara Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Baca Juga : BMH Jatim Jalani Audit Keuangan Eksternal 2024, Wujud Transparansi dan Profesionalisme
“Sinergi yang dibangun FOZ Jateng sangat berkontribusi dalam optimalisasi penyaluran dana zakat. Hal ini terlihat nyata dalam program pelatihan kerja dan pemberian bantuan modal bagi mustahik, yang bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi mereka,” ujarnya dengan nada penuh haru.
Komitmen Transparansi dan Pemberdayaan Mustahik
Dalam kesempatan yang sama, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) juga melaporkan kinerja tahun 2024 sebagai salah satu Laznas aktif di Jawa Tengah. Sekretaris Lembaga BMH Perwakilan Jawa Tengah, Aminullah, menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan amanah umat dalam pengelolaan dana zakat, infak, serta sedekah.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang terkumpul benar-benar sampai kepada mustahik dengan cara yang tepat dan bermanfaat,” ungkap Amin, sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan bahwa BMH akan terus berinovasi dalam menciptakan program-program pemberdayaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Acara ini menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk merancang langkah strategis ke depan. Dengan semangat kolaborasi, FOZ Jateng berkomitmen untuk terus menguatkan sinergi antarlembaga dalam rangka meningkatkan dampak positif bagi mustahik di Jawa Tengah.
Harapan untuk Masa Depan Zakat di Indonesia
Pertemuan ini bukan sekadar laporan rutin, tetapi juga menjadi pengingat akan tanggung jawab besar dalam mengelola dana umat. Setiap lembar laporan yang disampaikan adalah cerminan dari kepercayaan masyarakat yang harus dijaga dengan baik.
Melalui kolaborasi yang kuat, seperti yang ditunjukkan oleh FOZ Jateng dan BMH, diharapkan dana zakat dapat menjadi alat transformasi sosial yang efektif. Program pelatihan kerja dan pemberian modal bukan hanya tentang memberi bantuan, tetapi juga tentang menumbuhkan harapan baru bagi mustahik untuk bangkit dan mandiri.