Milenianews.com, Jakarta – Pemerintah Kota Bogor sedang merencanakan dengan matang untuk menghidupkan kembali kegiatan Hari Tanpa Kendaraan atau Car Free Day (CFD). Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, menyampaikan bahwa saat ini mereka tengah mengkalkulasi rencana tersebut dengan lebih mendalam.
Baca juga: Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim Pimpin Apel Sumpah Pemuda, Gemakan Semanggat Bersama!
Dalam Surat Keputusan (SK) yang sudah ada, rute yang akan digunakan untuk CFD adalah sepanjang Jalan Sudirman hingga Taman Air Mancur. Dedie Rachim menekankan bahwa “jalan-jalan di Kota Bogor terbatas. Jika Jalan Sudirman ditutup, maka perlu ada pengaturan lain. Beberapa ruas jalan lainnya akan terdampak,” ujarnya.
Eko Prabowo, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dari Sekretariat Daerah Kota Bogor, mengungkapkan bahwa kegiatan Car Free Day (CFD) direncanakan akan dimulai kembali pada tahun ini. “CFD sudah memiliki Surat Keputusan (SK) yang hanya perlu dirapatkan lagi oleh Dinas Perhubungan (Dishub). Saya sudah menghubungi Sekretaris Dinas sebelumnya untuk mendukung hal ini dan mulai berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik minggu ini maupun minggu depan,” katanya kepada Radar Bogor pada Kamis (22/5/2025) lalu.
Pelaksanaan CFD akan diperhitungkan secara matang dalm memperhatikan kebersihan
Beberapa pihak yang terlibat dalam rencana ini antara lain Wali Kota Dedie Rachim, Eko Prabowo selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dinas Perhubungan, Forum Lalu Lintas, serta instansi lain seperti Satpol PP dan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (KUKMDagin). Eko menambahkan bahwa pengaturan dan pengawasan perlu dilakukan oleh “Satpol PP, Dishub, dan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (KUKMDagin).”
Acara CFD bukanlah sesuatu yang baru di Kota Bogor. Program ini pernah dilaksanakan saat Wali Kota Bima Arya menjabat, namun sempat dihentikan karena alasan pandemi Covid-19. Pemerintah Kota Bogor berinisiatif menghidupkannya kembali sebagai sarana masyarakat untuk berolahraga. Eko menegaskan bahwa “evaluasinya CFD seharusnya digunakan olahraga tapi waktu itu sering kali jadi kegiatan ekonomi yang tumbuh dan merangsek ke area olahraga. Ini perlu aturan dan pengaturan.”
Rencana pelaksanaan CFD akan dimatangkan lebih lanjut dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Dedie menyatakan bahwa pengaturan lalu lintas menjadi aspek penting yang tengah dikaji. “Kami sedang melakukan perhitungan lebih mendetail untuk CFD,” ujarnya. Selain itu, kebersihan lingkungan juga menjadi perhatian, terutama dengan kehadiran Pedagang Kaki Lima (PKL). “Saya tidak ingin CFD ini menyebabkan keadaan menjadi kotor dan tidak terawat. Oleh karena itu, kita harus sangat selektif,” tegasnya.
Baca juga: SPPG Tanah Sareal Bogor Evaluasi dan Perbaiki Layanan MBG
Eko Prabowo menjelaskan kegiatan ini berlangsung selama 3 jam, dari pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Durasi tersebut mungkin bertambah setelah hasil penelitian dan koordinasi dalam pertemuan Dishub bersama Forum Lalu Lintas.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.