Self Control Pemimpin Perusahaan yang Buruk Menjadi Ancaman Perusahan

Milenianews.com, Mata Akademisi– Kepemimpinan yang buruk pada seorang manusia sangat berpengaruh pada nasib dan cara menangani permasalahan yang hadir pada setiap harinya. Sering kali kita menemukan bahwa mengambil keputusan, respons terhadap orang sekitar, bahkan sesimple kita memimpin jalannya tugas kelompok sekolah kita.

Ketakutan terbesar seseorang adalah memiliki nasib yang buruk atau gagal dalam meraih impian menjadi mimpi buruk setiap generasi manusia di dunia ini. Tetapi tahukah kamu bahwasannya semua hal yang kita takutkan dapat dikontrol dari kita sendiri. Saya memahami bahwasannya dalam meraih cita-cita kita harus disiplin, tangkas, rajin, dan terus bersemangat untuk belajar. Tetapi berdasarkan pengalaman dalam hidup sering kali kita dihadapkan  pada rasa tidak enak menolak ajakan teman untuk fokus bekerja atau belajar, menunda tugas yang harus dikerjakan, hingga tidak mampu pergi dari lingkaran setan pertemanan yang sering kali menjatuhkan kita ke dalam kualitas hidup yang buruk.

Apa yang terjadi jika kendali diri atau self control yang baik seharusnya menjadi kewajiban setiap pemimpin itu memiliki kualitas kendali diri yang buruk terhadap hal yang dihadapi setiap hari pada jalannya perusahaan? Berdasarkan pengalaman dan sebagai bagian dari pimpinan perusahaan, kurangnya kualitas yang baik  Self control pada pemimpin perusahaan berdampak pada jalannya kegiatan perusahaan bahkan menjadi ancaman besar pertumbuhan perusahaan. Pengalaman yang saya alami adalah ketika menghadapi kualitas kerja pada tim yang berkurang dan sebagai pemimpin kurang tegas menegur dan controlling terhadap evaluasi dan training seorang karyawan di divisi kreatif. Hal ini mengakibatnya terhambatnya langkah untuk  menggapai sebuah tujuan/rencana sebuah perusahaan. Bukan hanya itu, kendali diri yang buruk juga dapat berpengaruh pada nilai diri seorang pemimpin perusahaan.

Plato mengatakan “kemenangan pertama dan terbesar adalah memenangkan diri sendiri” . Berhasil mengontrol, menjaga, merawat, menolak, memimpin diri kelak saya dan kita akan menjadi pemimpin yang baik dalam menjalankan sebuah perusahaan ataupun di dalam organisasi.

Pentingnya membangun self control/kendali diri sejak dini semakin baik dalam membangun karakter seorang pemimpin. Berani menolak ajakan teman yang membawa dampak buruk dalam kehidupan kita, merawat diri agar disiplin, tanggung jawab atas hal yang dikerjakan, dan masih banyak lagi. Kadang memang sangat menyebalkan bangun pagi membersihkan kamar dan siap siap berangkat sekolah tepat waktu, tetapi sadarkah kita bahwasannya hal itu semua untuk mendidik kita sebagai pribadi yang baik dan menjadi seorang pemimpin di kemudian hari.

Tidak menutup kemungkinan saya sebagai pemimpin perusahaan mengalami masalah terkait kontrol diri yang kurang baik itu terjadi dikarenakan sekian banyak peristiwa yang tidak disiplin, kurang bertanggung jawab atas tugas atau kewajiban seorang pemimpin perusahaan. Alasan saya menulis esai ini bertujuan untuk membuka mata untuk belajar membangun kendali diri pada masyarakat luas terutama generasi Z yang ingin serba cepat adanya. Bagaimana cara kita membangun kendali diri  dan bagaimana memulainya ? menurut para ahli membangun, memahami diri adalah paling utama dalam memulai membangun self control yang baik.

Mind Over Matter

Psikolog sosial Walter Mischel yang terkenal dengan penelitian terkait self control menganjurkan kita untuk menerapkan “Mind Over Matter” yang berarti kita fokus pada hal yang kita tuju dan menyingkirkan hal atau materi yang menghambat kita pada tujuan yang ingin dicapai. Hal ini sangat bermanfaat apabila seseorang manusia dihadapkan pada  pilihan yang sulit untuk mengambil keputusan. Manusia diarahkan untuk melihat hal yang dituju dan menghindarkan godaan yang dapat menghancurkan mimpinya. Contohnya adalah ketika seorang pebisnis yang baru merintis usahanya  dihadapkan pada godaan untuk   foya-foya atas pencapaiannya dan memiliki tujuan untuk memiliki sebuah tempat produksi yang besar agar mempercepat menghasilkan produk yang lebih banyak dan harga produksi yang lebih murah. Seketika kita bisa saja dibutakan oleh foya-foya atas pencapaian setengah perjalanan meraih mimpi kita. “Mind over matter’ mengajak kita untuk fokus dengan mimpi kita, yap! untuk mendapatkan tempat produksi yang besar.  Menolak dan menghindari godaan yang mengganggu atas tujuan kita lebih baik daripada terlena sehingga tenggelam dari kenikmatan yang sementara. Sebagai pemimpin,  Mind Over Matter sangat cocok diterapkan pada kegiatan berniaga hingga memudahkan mengambil keputusan yang sangat amat sulit bahkan melatih diri kita menjadi jauh lebih profesional.

Selain metode “Mind Over Matter” diterapkan pada setiap kegiatan seorang pemimpin perusahaan, tak lupa ketekunanlah yang membantu sebuah tujuan itu tercapai. Menurut Angela Duckworth, sebuah tujuan dapat dicapai dikarenakan ketekunan yang ulet atau rutin dan konsisten. Pemimpin yang kurang menekuni bidangnya atau kurang tekun dalam menggapai sebuah tujuan setiap tahunnya maka tujuan tersebut hanyalah cerita belaka. Bahkan, ketekunanlah yang membawa perusahaan seperti Apple, Microsoft, dan  Google hingga sebesar saat ini. Buku Grit : The Power Of Passion Perseverance menjelaskan bahwa capaian hanya dapat dicapai oleh ketekunan Self Control sangat amat berkesinambungan dengan ketekunan. Tekun dalam menolak malas, tekun dalam fokus mengembangkan perusahaan, tekun dalam evaluasi dan controlling team, tekun dalam mencari tahu masalah dan solusi. Tingkat kualitas seseorang dan nilai seseorang dapat dilihat dari seberapa tekun orang tersebut oleh bidang yang meraka hadapi. Ketekunan sangat penting untuk generasi Z yang serba instan dan tidak suka proses. ketekunan memang sangat amat menyebalkan tetapi ketekunanlah yang membawa kita kepada tujuan gemilang kita terkhusus buat saya dan kalian pemimpin perusahaan.

Jadi dari sini kita belajar, memperbaiki self control atau kendali diri dari usia muda sangat amat penting. Wajib hukumnya setiap manusia memiliki kualitas kendali diri yang baik. Tidak perlu menunggu sebagai seorang pemimpin dan baru belajar kendali diri untuk menghadapi sebuah masalah. Bahkan pada hakikatnya seseorang dapat memimpin jika sudah berhasil memimpin dirinya sendiri. Bagaikan seorang pilot yang tahu arah berlandas di mana dan kapan untuk berlandas. Seseorang yang tidak memiliki self control seperti pilot yang tidak tahu arah berlandas dan menepi di  mana. Sehingga bingung terhadap diri sendir yang tidak memiliki kendali.

Pemimpin perusahaan yang tidak memiliki self control yang baik mengakibatkan hilangnya nilai kepribadiannya dan juga sulitnya mengambil keputusan yang baik. Hal ini dapat mengakibatkan juga terjadinya internal perusahaan yang berantakan dikarenakan pemimpin perusahaan tersebut sulit menangani dirinya sendiri sehingga sulit juga menangani SDM perusahaan yang bekerja di perusahaan. perbaiki dari sekarang sebelum terlambat. Jangan pernah mengontrol orang lain apabila mengontrol diri saja sulit

  Penulis : Faiz Fathir Rinzany Putra, Mahasiswa STEI SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *