Pengertian dan Pembagian I’rob

Muhamad Lutfi Fuadi, Mahasiswa STEI SEBI. (Foto: Istimewa)

Milenianews.com, Mata Akademisi– Kita sebagai kaum Muslimin memaklumi, bahwa  bahasa Arab itu bahasa Al-Qu’ran. Setiap Muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam yang sebenarnya dan lebih mendalami,  tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali sumber dari asalnya, yaitu Al- Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.

Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam, mengerti akan ilmu nahwu bagi mereka yang ingin memahami  Al-Qur’an, hukumnya fardhu a’in. Menurut Ibnu Yaisy,  ilmu nahwu adalah ilmu yang dengannya diketahui hal ihwal pada akhir kalimat. Ilmu nahwu juga membahas asal adanya jumlah serta kaidah kaidah perubahan akhir kalimat.

Pengertian I’rob

I’rob adalah  perubahan akhir kalimat karena berbeda-bedanya amil yang memasukinya,baik perubahan tersebut tampak (لفظا ) atau dikira-kirakan (تقديرا ). Maksudnya, i’rob itu mengubah syakal tiap-tiap akhir kalimat yang disesuaikan dengan fungsi amil yang memasukinya, baik perubahan itu tampak jelas lafadznya  atau hanya  secara diperkirakan saja keberadaannya.

Contoh perubahan secara lafadz :

جَاءَ زَيْدٌ                          : Zaid telah datang

رَاَيْتُ زَيْدًا                : Aku telah melihat

مَرَرْتُ بِزَيْدٍ                     : Aku telah bersua dengan Zaid

لَنْ يَنْصُرَ                                     : Dia tidak akan menolong

لَمْ يَضْرِبْ                                    : Dia tidak memukul

Contoh perubahan secara diperkirakan keberadaannya :

جَاءَ الفَتَى                        : Telah datang anal laki-laki

رَاَيْتُ الفَتَى                      : Aku telah melihat anak laki-laki

مَرَرْتُ بِالفَتَى                   : Aku telah bersua dengan anak laki-laki

Catatan :

Amil adalah kalimat yang memerintahkan pada kalimat setelahnya untuk berada dalam i’rob  tertentu. Amil sendiri terbagi menjadi dua:

  1. Amil Lafdzy, yaitu amil yang lafadnya tampak, baik dalam penulisannya maupun ucapannya. Seperti fi’il yang merofa’kan fa’ilnya dan menashobkan maf’ulnya.
  2. Amil Maknawi, yaitu amil yang lafadznya tidak tampak dalam penulisannya maupun ucapannya. Amil maknawi terbagi menjadi 2 :
  3. Amil maknawi tajarrud , Yaitu amil yang memerintahkan fiil mudhori’ dibaca rofa’ ketika tidak didahului oleh amil nashob dan amil jazem .
  4. Amil Maknawi Ibtida’, yaitu amil yang memerintahkan mubtada’ dibaca rofa’.

Pembagian I’rob

I’rob tebagi menjadi 4 macam :

  1. I’rob Rofa’, contohnya :

جَاءَ زَيْدٌ         : telah datang Zaid

  1. I’rob Nashob, contohnya :

رَاَيْتُ زَيْدًا       : aku telah melihat Zaid

  1. Irob Khafad , contohnya :

مَرَرْتُ بِزَيْدٍ    : aku telah bersua dengan Zaid

  1. Irob Jazm, contohnya :

لَمْ يَضْرِبْ      : dia tidak memukul

Mengetahui tanda-tanda I’rob :

  1. Tanda I’rob Rofa’

I’rob Rofa’ memiliki 4 tanda yaitu : dammah, wawu, alif , dan nun.

a. dammah, menjadi tanda pokok (tanda asli) i’rob rofa’

contohnya : جَاءَ زَيْدٌ             : Zaid telah datang

b. Wawu, sebagai pengganti dammah

contohnya : الزَيْدُوْنَ قَا ئِمُوْنَ    : Zaid-zaid itu berdiri

c. Alif, sebagai pengganti dammah

contohnya : الزَيْدَانِ قَائِمَانِ       : Dua Zaid itu berdiri

d. Nun, sebagai pengganti dammah

contohnya : يَفْعَلَانِ                : mereka berdua sedang melakukan (sesuatu)

  1. Tanda I’rob Nashob

I’rob Nashob memiliki 5 tanda yaitu : fathah, alif, kasroh, ya, dan hadzaf nun (menghilangkan huruf nun).

a. Fathah, menjadi tanda pokok (tanda asli) i’rob nashob

contohnya :  رَاَيْتُ زَيْدًا                      : Aku telah melihat zaid

b. Alif, menjadi pengganti fathah

contohnya : رَاَيْتُ اَبَاكَ                       : Aku telah melihat bapakku

c. kasroh, menjadi pengganti fathah

contohnya : رَاَيْتُ المُسْلِمَاتِ     : Aku telah melihat wanita-wanita muslim

d. ya , menjadi pengganti fathah

contohnya : رَاَيْتُ الزَيْدِيْنَ       : Aku telah melihat Zaid-zaid

e. Hadzaf Nun (menghilangkan huruf nun) menjadi pengganti fathah

contohnya : لَنْ تَفْعَلِيْ             : kamu (seorang perempuan) tidak akan dapat berbuat

  1. Tanda I’rob Khafad

I’rob Khafad memiliki 3 tanda yaitu : kasroh, ya, dan fathah

a. Kasroh, menjadin tanda pokok (tanda asli) i’rob khafad

contohnya : مَرَرْتُ بِزَيْدٍ                     : Aku telah bersua dengan zaid

b. ya, menjadi pengganti kasroh

contohnya : مَرَرْتُ بِزَيْدَيْنِ      : Aku telah berjumpa dengan dua zaid

c. fathah, menjadi pengganti kasroh

contohnya : مَرَرْتُ بِاَحْمَدَ        : Aku telah bersua dengan ahmad

  1. Tanda I’rob Jazm

I’rob Jazm memiliki 2 tanda yaitu : sukun dan hadzaf (membuang) nun tanda rofa’ dan huruf ilat

a. Sukun, menjadi tanda pokok (tanda asli) i’rob jazm

contohnya : لَمْ يَنْصُرْ

b. hadzaf (membuang ) nun tanda rofa’

contohnya : لَمْ تَفْعَلِيْ

Hadzaf ( membuang ) huruf ‘illat

Contohnya  :  لَمْ يَرْمِ  =   يَرْمِيْ.

Penulis: Muhamad Lutfi Fuadi, Mahasiswa STEI SEBI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *