Milenianews.com, Mata Akademisi – Seperti yang kita tahu, guru merupakan pilar penting dalam pembentukan karakter dan moral anak bangsa. Jika peran ini melemah, masa depan bangsa dapat terancam. Sebegitu hebatnya peran guru dalam sektor pendidikan dan pembentukan masa depan negeri.
Namun, akhir-akhir ini dunia pendidikan sedang mengalami permasalahan ironi. Anak didik yang seharusnya menghormati dan menghargai jasa besar sang guru kini justru melaporkan pengajarnya sendiri hingga harus mendekam di balik jeruji. Tentu hal ini berpotensi merusak peran guru di masa depan.
Baca juga: Apresiasi Diri dan Menjaga Identitas Muslim di Era Globalisasi
Jika kasus ini terus meningkat, para pengajar mungkin akan enggan menghukum siswa karena takut dipidana. Hal ini bisa membuat siswa bertindak bebas meskipun melanggar norma dan etika, sebab mereka merasa tidak ada lagi hukuman yang menanti. Masalah ini, jika dibiarkan, bisa merusak masa depan bangsa yang diwarnai oleh generasi tanpa moral.
Lalu, apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kasus pelaporan pada para pendidik yang kian marak terjadi?
Orang Tua Harus Memahami Perannya dalam Pendidikan Anak
Orang tua adalah guru pertama bagi anak. Sebelum memasuki lembaga pendidikan formal, orang tua memainkan peran penting dalam memberikan pendidikan awal kepada anak. Nilai-nilai moral seperti tanggung jawab, kejujuran, rasa hormat, empati, serta kedisiplinan perlu ditanamkan sejak dini.
Sebagai pengajar pertama, hendaknya orang tua tekun mengajarkan nilai-nilai tersebut agar anak tumbuh dengan moral yang kuat. Jika nilai-nilai moral ini diterapkan, anak akan enggan melanggar norma di sekolah, sehingga hukuman dari guru pun tidak diperlukan.
Selain di rumah, orang tua juga dapat berkontribusi dalam pendidikan anak di sekolah. Melalui wadah seperti komite sekolah, orang tua dapat terlibat langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan di sekolah, sehingga anak tetap dalam pengawasan orang tua.
Orang tua juga harus memberikan kepercayaan kepada pendidik untuk mendidik anak. Jika terjadi pelanggaran, sebaiknya orang tua memercayai prosedur hukum yang berlaku di sekolah. Mulailah dengan melaporkan kejadian tersebut kepada komite sekolah, lalu biarkan proses berjalan sesuai ketentuan. Apabila pihak sekolah tidak menindaklanjuti, barulah jalur hukum dapat dipilih, dengan catatan bahwa guru benar-benar melakukan kekerasan yang disertai bukti kuat.
Guru Harus Bijak dalam Memberikan Hukuman
Guru memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang baik, termasuk pendidikan moral. Tugas ini bertujuan menciptakan generasi yang cerdas, berkarakter, dan kompeten. Sebagai pendidik, guru memiliki hak untuk mendisiplinkan siswa yang melanggar aturan moral.
Namun, sebagai pengajar yang telah diberi kepercayaan untuk mendidik, guru perlu bijak dalam memilih bentuk hukuman yang pantas. Hukuman harus bersifat mendidik dan tidak merugikan secara fisik maupun psikologis. Jika hukuman yang diberikan tidak efektif, guru disarankan untuk berkonsultasi dengan wali murid guna menemukan solusi yang tepat untuk mendisiplinkan siswa.
Anak Harus Mengerti Kewajibannya sebagai Murid
Sebagai siswa, kehidupan di sekolah tidak hanya tentang nilai dan tugas, tetapi juga tentang kewajiban yang harus dipenuhi. Salah satu kewajiban yang dapat mencegah terjadinya pelaporan terhadap guru adalah menghormati dan mematuhi mereka. Dengan rasa hormat, siswa akan mengedepankan etika dalam menyelesaikan masalah, sehingga konflik dapat diselesaikan melalui musyawarah.
Rasa hormat juga dapat mengurangi kesalahpahaman yang memicu konflik, sebab siswa akan mendengarkan klarifikasi sebelum bertindak. Selain itu, mematuhi tata tertib sekolah juga menjadi langkah awal dalam mencegah hukuman dari guru. Dengan taat aturan, guru tidak akan perlu memberikan hukuman, dan kasus pelaporan guru dapat berkurang.
Baca juga: Blackboards: Ketika Papan Tulis Menjalani Takdirnya
Pendidikan adalah Tanggung Jawab Bersama
Pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan merupakan kolaborasi antara semua pihak yang terlibat. Dengan menjalankan peran masing-masing, keharmonisan antara guru, orang tua, dan siswa dapat terjaga.
Keharmonisan ini akan membawa dampak positif, terutama bagi siswa. Ketika orang tua dan guru bekerja sama, anak akan merasa didukung dan termotivasi untuk belajar. Dengan demikian, kualitas pembelajaran akan meningkat, dunia pendidikan menjadi kondusif, dan generasi yang berprestasi pun akan tercipta.
Penulis: Dwi Anggraini
Instagram: uwiiiik97_
Profil Singkat: Mahasiswi semester satu prodi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Jambi.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.