Milenianews.com – Anak-anak adalah aset berharga bagi masa depan suatu bangsa. Pertumbuhan dan perkembangan mereka merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dengan serius. Salah satu masalah yang sering muncul terkait pertumbuhan anak adalah stunting.
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik, terutama tinggi badan, akibat kurangnya asupan gizi dan perawatan yang tepat sejak awal kehidupan.
Baca juga : Jangan Anggap Remeh, Berikut Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Stunting
Dalam konteks ini, ada perbedaan yang signifikan antara anak pendek biasa dan anak yang menderita stunting. Mari kita lihat perbedaan-perbedaan tersebut.
1. Penyebab dan faktor predisposisi
- Anak pendek: Anak pendek biasanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usia mereka, tetapi ini tidak selalu berarti mereka menderita stunting. Anak pendek bisa saja memiliki faktor genetik atau keturunan yang menyebabkan pertumbuhan tinggi badan lebih rendah dari anak-anak sebaya.
- Anak dengan stunting: Stunting lebih kompleks dan terkait erat dengan kurangnya asupan gizi yang memadai, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (dari kehamilan hingga usia 2 tahun). Faktor-faktor seperti kurangnya nutrisi selama masa ini, infeksi berulang, dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan stunting.
Baca juga : Peduli Masalah Stunting, Mahasiswa STEI SEBI Kembangkan Budidaya Maggot Melalui Implementasi Zakat
2. Dampak jangka panjang
- Anak Pendek: Anak pendek mungkin memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan teman-teman sebayanya. Tetapi ini tidak selalu berdampak pada kesehatan atau perkembangan fisik mereka secara serius.
- Anak dengan stunting: Penyakit ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Anak yang menderita stunting cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan perkembangan otak.
3. Reversibilitas
- Anak pendek: Anak pendek mungkin memiliki pertumbuhan tinggi badan yang lebih lambat, tetapi jika mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dan perawatan yang baik, mereka masih memiliki peluang untuk mencapai tinggi badan yang normal sesuai dengan faktor genetik mereka.
- Anak dengan stunting: Stunting memiliki dampak jangka panjang yang sulit untuk diatasi setelah melewati periode kritis 1.000 hari pertama kehidupan. Meskipun anak-anak yang menderita stunting masih dapat mendapatkan nutrisi yang memadai, dampak pada perkembangan fisik dan kognitif mungkin sulit untuk diperbaiki sepenuhnya.
Baca juga : Kids Day Out 2023 Hadirkan 3 Hari Rangkaian Kegiatan Bertajuk #MakinDekatAyahBundaAku
4. Pencegahan dan intervensi
- Anak pendek: Anak pendek biasanya tidak memerlukan intervensi medis khusus. Mereka dapat tumbuh dan berkembang secara normal jika mendapatkan nutrisi yang baik dan perawatan yang tepat.
- Anak dengan stunting: Pencegahan bisa melibatkan upaya-upaya seperti memberikan nutrisi yang tepat selama kehamilan, memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, serta memberikan makanan bergizi dan stimulasi yang baik pada masa pertumbuhan awal. Intervensi yang komprehensif dan dini sangat penting untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Dalam kesimpulannya, perbedaan antara anak pendek biasa dan anak yang menderita stunting sangatlah signifikan. Stunting adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan keluarga, guna mencegah dampak jangka panjang yang merugikan bagi generasi muda suatu bangsa.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.