Milenianews.com, Padang– Antologi puisi berjudul Sinergi, merupakan karya penulis dan penyair dari Malaysia dan Indonesia untuk meningkatkan hubungan negara serumpun.
Demikian diungkapkan Sastrawan dan Mantan Rektor Universitas Malaya, Malaysia Dato’ Kepten Prof. Emeritus Dr. Hashim Yaacob yang tampil sebagai pembicara pada diskusi buku dan baca puisi berjudul Sinergi, Sabtu (20/9/2025) di Katagiaan Resto Jalan Olo Ladang Padang.
Diskusi buku yang dibuka Ketua DPD SatuPena Sumatera Barat Sastri Bakry, juga menampilkan pembicara Sastrawan dan Dosen Universitas Negeri Padang Dr. Andria Catri Tamsin, M.Pd dengan moderator Sekretaris SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung.
Menurut Hashim, melalui puisi bisa meningkatkan rasa bersatu dan saling peduli mengungkapkan perasaan dengan bahasa yang halus.
Puisi merupakan salah satu cara untuk membina dan merawat persatuan yang sudah terjalin baik sejak lama. “Dulu rasa persatuan itu sangat kuat. Melalui puisi cara untuk tetap mempertahankan persatuan tersebut, sebagai bangsa serumpun, Melayu,” kata Hashim Yaacob yang sudah berumur 76 tahun.
Baca Juga : SatuPena Sumbar Muliakan Penulis dengan Wisata Literasi
Dikatakan Hashim, Sinergi himpunan 96 puisi dari 48 penyair Malaysia dan Indonesia adalah suara yang datang dari pelbagai latar, namun berpadu bagaikan aur dengan tebing.
Andria C . Tamsin menyebutkan, ada tiga puisi yang berkaitan dengan judul puisi dalam buku antologi puisi yang berjudul “Sinergi”. Pertama puisi Sinergi O Sinergi karya Daeng Ramliakil. Kedua, Sinergi karya Harlym Yeo dan ketiga, Sinergi Alam karya Muhammad Syaifudin Sulaeman. Dari ketiga puisi itu, Andri mengupas tuntas satu puisi Sinergi karya Harlym Yeo. Puisi lain yang dibicarakan adalah karya Sastri Bakry yang berjudul Menyepi dalam Keramaian. Dengan demikian, ada dua puisi yang dibicarakan dalam ruang dan waktu yang terbatas ini.
Baca Juga : Satu Pena Sumbar Kembali Gelar IMLF ke-3 Mei 2025
“Suatu judul antologi puisi, lazimnya diambil dari judul puisi yang dinilai paling utama. Judul antologi puisi ini adalah “Sinergi”, diambil dari judul puisi Harlym Yeo. Ini artinya, puisi Harlym Yeo itu dinilai paling utama sehingga diambil sebagai judul antologi puisi. Dalam kaitan hal tersebut itu pulalah, alasan mengapa judul puisi “Sinergi” karya Harlym Yeo itu dibicarakan dibandingkan dua judul puisi sinergi lainnya,” kata Andria C. Tamsin.
Ketua DPD Satupena Sumatera Barat Sastri Bakry menyebutkan, diskusi buku Sinergi ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan DPD SatuPena Sumbar. Minggu lalu bedah buku Sakti di Perpustakaan PDS HB Jassin TIM Jakarta.
“Hari ini, kehadiran Prof Hashim Yaacob di Padang kita manfaatkan untuk diskusi buku yang dieditori Hashim Yaacob sendiri bersama Harlym Yeo. Dengan diskusi buku, akan terus membuka dialog di bidang literasi dan apresiasi terhadap karya-karya yang sudah diterbitkan Malaysia maupun Indonesia ” kata Sastri Bakry yang baru saja menerima penghargaan kategori 40 tahun berkarya dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jakarta.
Acara diskusi dihadiri Penyair Asean Syarifuddin Arifin, seniman, pustakawan, mahasiswa, ketua Asosiasi Siti Manggopoh, ketua Bundo Kanduang dan peminat literasi dan undangan lainnya.