Apa itu FOMO?

apa itu FOMO

Milenianews.com – FOMO atau “Fear of Missing Out” adalah fenomena psikologis yang semakin populer di era digital. FOMO merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan momen atau informasi yang dianggap penting oleh orang lain. Dampaknya bisa sangat besar terhadap kesejahteraan mental, terutama di kalangan generasi muda yang aktif di media sosial.

Ketika seseorang melihat teman-temannya memposting momen-momen menyenankan, banyak orang merasa tertinggal dan berusaha mengejar aktivitas tersebut, meskipun mungkin itu tidak sepenuhnya penting bagi mereka.

Salah satu alasan mengapa FOMO semakin meluas adalah karena penggunaan media sosial yang terus meningkat. Berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook telah menjadi wadah bagi individu untuk berbagi momen terbaik mereka.

Baca juga: FOMO: Alasan Kita Susah Lepas dari Media Sosial?

Hal ini menciptakan standar sosial yang terkadang tidak realistis, di mana orang merasa harus selalu tampil sempurna atau mengikuti tren yang sedang viral. Menurut American Psychological Association, FOMO dapat meningkatkan kecemasan, rasa tidak puas, dan bahkan kesepian, meskipun seseorang sebenarnya memiliki banyak koneksi di dunia maya.

Media sosial memberikan gambaran bahwa orang lain selalu menikmati momen-momen terbaik dalam hidup mereka, padahal kenyataannya, mereka juga sering menghadapi tantangan dan kegagalan yang tidak diperlihatkan di layar.

Ini menciptakan perasaan bahwa hidup kita kurang memuaskan jika dibandingkan dengan orang lain. Perasaan ini bisa menurunkan harga diri dan meningkatkan stres, terutama ketika seseorang merasa tertekan untuk terus mengikuti tren atau menghabiskan waktu dengan cara yang dianggap “lebih seru” oleh orang lain.

FOMO juga berhubungan erat dengan fenomena adiksi media sosial. Banyak orang merasa terikat untuk terus memeriksa ponsel mereka, berharap menemukan sesuatu yang menarik atau kekinian.

Padahal, kebiasaan ini bisa membuat mereka merasa semakin terisolasi atau bahkan cemas, karena merasa ketinggalan sesuatu yang “penting”.

Keinginan untuk selalu terhubung dengan dunia maya dapat mengganggu hubungan sosial di dunia nyata dan bahkan menyebabkan gangguan tidur atau masalah fisik lainnya.

Untuk mengatasi FOMO, penting untuk membatasi penggunaan media sosial dan lebih sering terhubung dengan dunia nyata. Mengembangkan kebiasaan hidup yang lebih mindful, dengan fokus pada apa yang ada di sekitar kita, bisa membantu menurunkan kecemasan.

Melibatkan diri dalam kegiatan yang benar-benar memberikan kebahagiaan, bukan yang hanya mengikuti tren atau ekspektasi sosial, juga bisa mengurangi dampak negatif dari FOMO.

Salah satu cara efektif adalah dengan menetapkan waktu tertentu untuk menggunakan media sosial dan memastikan kita tetap memiliki waktu untuk diri sendiri.

Selain itu, penting untuk mengingat bahwa media sosial hanya menampilkan sebagian kecil dari kehidupan seseorang. Banyak orang memilih untuk membagikan momen terbaik mereka, namun tidak menceritakan sisi buruk atau tantangan yang mereka hadapi. Dengan pemahaman ini, kita bisa lebih realistis dalam menilai kehidupan kita sendiri, dan tidak membandingkan diri dengan gambaran yang tidak lengkap dari kehidupan orang lain.

Dengan kesadaran akan dampak dari FOMO, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan teknologi, menjaga keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata, serta menjaga kesehatan mental yang lebih baik.

Baca juga: Apa itu FOMO dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Setiap orang berhak memiliki waktu dan ruang untuk menikmati hidup tanpa merasa tertekan untuk mengikuti standar yang ditentukan oleh orang lain. Pada akhirnya, kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, bukan dari apa yang terlihat di layar ponsel kita.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *