Mengenal The Panas Dalam Band, Lagu-lagunya Receh Bermakna, Juga Bikin Candu

the panas dalam band

“Aku mencintaimu, ini urusanku. Bagaimana engkau kepadaku, terserahlah, itu urusanmu.”

-Pidi Baiq-

Milenianews.com – Aneh memang, ada nama sebuah band “The Panas Dalam”, tidak lazim seperti becanda. Tapi, sobat Milenia jika sudah mendengar lagu-lagunya, akan terheran-heran dan suka. Menandakan karya-karyanya tidak sebecanda itu. Memang ada yang receh liriknya, tapi keren.

The Panas Dalam Band sendiri merupakan grup musik asal Bandung yang terkenal dengan lagu-lagunya bernuansa humor, unik, dan penuh ironi.

Band ini didirikan oleh Pidi Baiq, seorang seniman multitalenta yang juga dikenal sebagai penulis novel, komikus, sutradara, musisi dan sekarang memilih jadi petani. Jika kalian tahu film Dilan, Ancika, pasti tahu Pidi Baiq ya, karena dialah penulisnya.

Baca juga: One Ok Rock Resmi Rilis Album Terbaru “DETOX”

Kota Bandung sendiri, memang dikenal sebagai kota yang banyak melahirkan musisi-musisi kreatif terkenal. Sebut saja seperti Peterpan yang sekarang Noah, Gigi, Naff, Cokelat, Project Pop, Burgerkill dan banyak yang lainnya.

The Panas Dalam, jadi Simbol Kebebasan Berekspresi

The Panas Dalam awalnya adalah sebuah komunitas yang berdiri tahun 1995. Band ini digawangi oleh Pidi Baiq dan beranggotakan Nandang (bassist), Alga (vokalis), Erwin (vokalis), Roy (drum), Boiq (gitarist), Nawa (gitarist) dan Eeng (jimbe).

Komunitas ini beranggotakan teman-teman dekat yang memiliki minat serupa, yaitu seni, sastra, dan humor. Nama “The Panas Dalam” sendiri diambil karena terdengar lucu, dan merupakan gabungan dari semua agama yang diakui di Indonesia.

Musik The Panas Dalam Band dikenal dengan gaya sederhana dan lirik yang sangat unik. Mereka sering memadukan berbagai genre musik, dari pop, rock, hingga akustik, tetapi yang menjadi sorotan utama adalah liriknya. Lagu-lagu mereka biasanya bernuansa komedi, ironi sosial, atau mengangkat kisah cinta dengan cara yang tidak biasa.

Contoh lagu terkenal mereka adalah “Djatinangor”, “Di Ini Januari”, “Cita-citaku”, “Wanita”, “Dan Bandung”, “Nia”, “Mudah-mudahan” dan masih banyak lagi.

Sebagai pendiri, Pidi Baiq menjadi pusat kreativitas band ini. Ia adalah sosok di balik hampir semua lirik dan lagu The Panas Dalam.

Baca juga: Lampung Masuk Peta Musik Klasik Nusantara, Gabung Dengan Kompetisi Musik Klasik Terbesar

Selain berkarya di musik, Pidi yang sering dipanggil Ayah Pidi ini, juga sukses dengan novel populer “Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990” dan sekuelnya. Kesuksesan novelnya turut mengangkat nama The Panas Dalam Band karena banyak orang mengenal Ayah Pidi melalui karyanya di berbagai bidang seni.

The Panas Dalam Band tidak hanya sekadar grup musik; mereka adalah simbol kebebasan berekspresi. Dengan mengedepankan humor dan kesederhanaan, mereka mengajarkan bahwa seni tidak harus selalu serius dan megah untuk dapat dinikmati. Filosofi mereka adalah bahwa musik sarana untuk berbagi kebahagiaan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *