Efek Rumah Kaca Buka IMUST 2025 dengan Konser “10 Tahun Sinestesia”

Milenianews.com, Jakarta – Efek Rumah Kaca membuka gelaran Indonesia Music Summit (IMUST) 2025 melalui konser “10 Tahun Sinestesia” di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/11) pukul 20.00 WIB. Penampilan ini menjadi pembuka resmi rangkaian acara selama dua hari.

Pertunjukan berlangsung dalam nuansa semi-gelap dengan sekitar 250 penonton yang terdiri dari musisi, penggemar musik indie, dan pelaku industri. Cholil Mahmud, vokalis ERK, membuka konser dengan fragmen awal album “Sinestesia”. Lagu “Ilmu Politik” dimainkan perlahan, menghadirkan suasana reflektif yang terasa relevan dengan kondisi sosial era digital.

Baca juga: Efek Rumah Kaca Hadirkan Album Rimpang Dalam Format Vinyl

Penampilan berlanjut dengan “Lara di Mana-mana” dan “Ada-ada Saja”, membawa penonton kembali ke 2015, ketika Sinestesia dirilis sebagai bentuk perlawanan terhadap tenggat label dan tekanan pasar.

Album ketiga Efek Rumah Kaca itu, diluncurkan pada 18 Desember 2015 melalui Jangan Marah Records, dikenal dengan konsep warna yang terinspirasi dari sinestesia yang dialami bassist Adrian Faisal Yunan. Album tersebut dibagi menjadi enam fragmen panjang, Merah, Biru, Jingga, Hijau, Putih, dan Kuning, dengan durasi rata-rata sembilan menit per lagu.

Format pertunjukan dibuat intim, tanpa efek visual berlebihan, hanya pencahayaan lembut yang mengikuti alur musik. Fragmen “Biru” yang memuat “Pasar Bisa Diciptakan” dan “Cipta Bisa Dipasarkan” memunculkan tawa kecil dari penonton karena ironi liriknya. Momen puncak terjadi pada fragmen “Jingga”, berdurasi lebih dari 13 menit, yang dimulai dengan “Hilang” dan memuncak pada “Nyala Tak Terperi” sebelum ditutup oleh “Cahaya, Ayo Berdansa”. Banyak penonton berdiri dan bertepuk tangan, menandakan tema hak asasi yang diusung lagu tersebut masih relevan.

Baca juga: Efek Rumah Kaca Telah Rilis Album Baru yang Bertajuk Rimpang!

Direktur Program IMUST 2025, Dhani ‘Pette’ Widjanarko, perwakilan Sashana Indonesia, menjelaskan bahwa konser ini menjadi bagian dari dialog yang ingin dihadirkan melalui forum tersebut.

“IMUST dirancang sebagai ruang bertemu musisi, pelaku industri, dan masyarakat. Tahun ini kami fokus membahas hak kekayaan intelektual, distribusi digital, dan perkembangan teknologi,” ujar Pette.

Selain konser Efek Rumah Kaca, IMUST 2025 yang berlangsung pada 19-20 November juga menampilkan sesi Music Discourse dengan menghadirkan Ariel NOAH, Piyu, Once Mekel, dan Endah Widiastuti. Diskusi diharapkan memberi wawasan baru tentang perkembangan industri musik Indonesia dan membuka ruang kolaborasi ke depan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *