Milenianews.com, Jakarta – Apa kalian tahu? Mengapa film Pocong dilarang tayang di bioskop? Ternyata hal tersebut karena adanya isu politik yang terkait dengan peristiwa Kerusuhan Mei 1998. Film ini hasil sutradara Monty Tiwa dan Rudi Soedjarwo. Proses produksi film ini telah selesai sejak tahun 2005. Namun, ketika film ini akan tayang pada tahun 2006, Lembaga Sensor Film (LSF) justru mencabut izin penayangannya.
Monty Tiwa, salah satu dari dua sutradara film ini, menjelaskan bahwa alasan LSF melarang penayangan “Pocong” adalah terkait dengan isu politik yang terdapat dalam film tersebut, khususnya yang berkaitan dengan Kerusuhan Mei 1998.
Monty mengakui bahwa ia terlibat dalam pembahasan yang sengit dengan Kepala LSF saat itu, yaitu Titie Said. Diskusi tersebut berlangsung selama 2 jam. Pada akhirnya mereka mencapai kesepakatan bahwa film “Pocong” memiliki potensi untuk memicu konflik sosial politik yang berbahaya jika tetap tayang.
Setelah pencabutan izin penayangan, Monty Tiwa langsung memutuskan untuk menggarap sekuel film tersebut yang berjudul “Pocong The Origin” pada tahun yang sama, yaitu tahun 2006.
Namun, meskipun sekuel tersebut selesai terproduksi, film tersebut baru rilis 13 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2019. Sebelum mendapatkan izin penayangan untuk “Pocong The Origin”, terjadi perdebatan dan penyesuaian dengan LSF.
Baca juga : Inilah Mengapa A Serbian Film Dilarang Tayang di Indonesia
Monty menjelaskan bahwa dalam versi tahun 2019, mereka merevisi dua poin yang menjadi perhatian LSF. Poin-poin tersebut mengenai latar belakang Kerusuhan Mei 1998 dan adegan kekerasan brutal dalam film tersebut.
Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya isu politik dalam dunia perfilman Indonesia, dan bagaimana perubahan dalam penyuntingan film dapat memengaruhi penayangan suatu karya seni.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.