P5 Diharapkan Melahirkan Karakter yang Baik pada Diri Siswa

Suasana acara Puncak P5 di SMA Bina Insani, Bogor, Selasa (26/11/2024). (Foto: Dok SBBI)

Milenianews.com, Bogor— Dalam Kurikulum Merdeka ada yang namanya intra-kurikuler, co-kurikuler, dan ekstra-kurikuler. Co-kurikuler difokuskan pada peningkatan karakter yang disebut P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

P5 merupakan implementasi dari pembentukan karakter. Jadi yang dilihat adalah karakternya sesuai dengan dimensi yang dipilih.

Sesuai dengan indikator yang dipilih, misal dimensi kewirausahaan. Karakter yang mau dibangun apa? Kemandirian, krearivitas, inovasi itu harus  muncul. Meskipun bentuknya apa pun. Misalnya suara demokrasi  kaitannya dengan karakter-karakter lain yang akan terbangun misalnya .

“Harapan kami dari P5 ini adalah  terbentuknya katrakter-karakter yang baik  sesuai dnegsn  tujuan pendidikan Indonesia yaitu profil pelajar Pancasila. Kemudian tindak lanjut dari profil pelajar Pancasila ini  selain Puncak Karya  dan  pameran, tapi juga ada perubahan sikap, cara belajar,  kemudian karakter misalnya bertemu dengan guru dan lain sebagainya harus ada. Apalagi karakter-karakter yang kaitannya dnegan keimanan dan ketakwaan,” kata  Ujang Lukman, perwakilan dari KCD  (Kantor Cabang Dinas) Pendidikan 2 Kota Bogor, saat meresmikan Puncak P5 SMA Bina Insani di Sekolah SMA  Bina Insani, Bogor, Selasa (26/11/2024).

Ia menambahkan, “Harapannya  anak-anak di sini dari sekarang sudah mulai berubah dari anak SMP  menjadi anak SMA, dari usia remaja menuju ke  arah dewasa.”

Apalagi, kata Ujang, kelas XI dan  kelas XII, sudah harus punya tujuan yang jelas,  mau  ke mana setelah ini?  Mau kuliahkah? Atau, mau kerjakah?  Tapi kalau lulus SMA, semuanya harus kuliah. Dari sekarang sudah harus  menentukan pilihan. Dan mempersiapkan segala-galanya. Siap fisik, siap mental, siap materi dan sebagainya.

“Komunikasikan dengan orang tua, bertanya dengan guru, konsultasi dengan Bimbingan Konseling (BK), dan lihat perkembangan zaman. Jangan hanya keinginan saja, tapi lihat juga kebutuhan pasar. Jangan asal sekadar kuliah saja, tapi setelah lulus kuliah bingung,” ujar Ujang dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Ketua Panitia Puncak P5 SMA Bina Insani, Nasir Rusunah mengatakan, “Nama acara ini adalah Puncak P5. Di sekolah lain  biasanya disebut Panen Karya.”

Ia menjelaskan,  Puncak P5 SMA Bina Insani meliputi 2 fase. Yakni,  fase E (khusus kelas X)   dan fase F  (khusus kelas XI dan XII). “Acaranya kami buat rangkaian, yakni dua hari, supaya tidak terlalu padat,” ujarnya.

Senin, 25 November  2024,  berupa seminar. Temanya Bangun Jiwa Raganya.  Judul  seminar: “Sekolah Aman, Nyaman dan Menyenangkan tanpa Perundungan”.  Narsumnya  Ketua KPAI  (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), Ai Mayati Solihah MSi.

Hari kedua, pameran karya. Rangkaian acara hari kedua adalah; gunting pita sebagai simbolis pembukaan pameran oleh  Ujang Lukman, perwakilan dari KCD  (Kantor Cabang Dinas) Pendidikan 2 Kota Bogor. Kebetulan ia  juga sebagai pengawas SMA Bina Insani.

Baca Juga : SMA Bina Insani Terima Kunjungan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,  dan Dinas Pendidikan Jabar

Setelah itu hiburan yang menampilkan karya-karya riil orisinil siswa SMA Bina Insani. Ada persembahan  tari yang memadukan tari tradisional  dan tari modern, ekskul Combo Band, ada pula yang berjualan (terkait kewirausahaan), dan pameran karya  setiap  kelompok.  Fase E sebanyak 7 kelompok, dan Fase F sebanyak  12 kelompok. Jadi ada 19 kelompok.

Khusus persembahan tari, kata Nasir, yang meracik tari adalah siswa, dibantu guru pembimbing Bu  Riani.  Karena tari ini butuh kreativitas,  kemampuan motorik agar  bisa matching, dan  komunikasi “Jumlah penari 14 penari: 7  orang kelas 10, dan  7 orang kelas 11. Latihan sekitar 2 minggu,” ungkapnya.

Sementara itu, tema projek yang terkait P5 dan Cambridge  adalah Spelling Bee, yang dibawakan  oleh Mr. Philips sebagai guru native  Bosowa School. Ia dibantu dua  guru Bahasa Inggris yang sudah standard  Cambridge, yaitu Ms. Sephi dan Ms. Tuesty.

Lebih jauh Nasir menyebutkan,  tujuan acara Puncak P5 adalah membentuk karakter Ketuhanan yang Masa Esa. Jadi terkait keimanan (religius).  “Selain itu, bernalar kriris, kreativitas dan  inovasi, serta  kekompakan dan  kerja sama,” ujarnya.

Puncak P5 digelar setiap akhir semester.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *