Milenianews.com, Bogor– Saat ini umat Islam di seluruh dunia tengah berada di 10 hari terakhir Ramadhan 1445 H. Sudah selayaknya kaum Muslimin memperbanyak amal ibadahnya di 10 hari terakhir Ramadhan tersebut.
Menurut Ustadz Hamdi Solah Al Bakry Lc, di antara amal-amal yang terbaik untuk dilakukan di bulan Ramadhan adalah melaksanakan puasa Ramadhan. Kemudian, memaksimalkan amalan-amalan yang wajib seperti shalat 5 waktu; menjadi suami yang bertanggung jawab kepada keluarganya; seorang istri melayani suami, mengurus rumah tangga, mendidik anak-anaknya.
“Jangan sampai kita tertipu di bulan Ramadhan. Rajin Tarawih, tapi lalai shalat 5 waktu. Tidur siang, kebablasan shalat Ashar,” kata Ustadz Hamdi Solah Al Bakry Lc saat mengisi kajian “Keistimewaan di Bulan Ramadhan: 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan 1445 H” yang diadakan oleh Bosowa School secara online, Selasa (26/3/2024).
Berikutnya, Ustadz Hamdi menambahkan, adalah memperbanyak membaca Al Quran. Kalau bisa, selama Ramadhan bisa mengkhatamkan Al Quran minimal satu kali. Amalan lain yang tidak kalah utamanya adalah memperbanyak sedekah.
“Di 10 hari terakhir Ramadhan, amalan-amalan saleh tersebut tetap kita amalkan/lanjutkan, tapi dengan intensitas yang kita tambah. Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir Ramadhan, intensitas ibadahnya meningkat drastis. Rasulullah bersemangat untuk beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan lebih dari hari-hari yang lain,” ujarnya.
Baca Juga : KB-TK Bosowa Bina Insani Laksanakan Buka Puasa Bersama
Ia mengemukakan, Aisyah pernah ditanya, apa yang dilakukan oleh Rasulullah pada 10 hari terakhir Ramadhan. Aisyah menyebutkan sebagai berikut:
- Menghidupkan malam. Yang seharusnya digunakan untuk tidur, dipakai untuk ibadah kepad aAllah. “Malam 10 hari terakhir Ramadhan, jangan seperti malam-malam biasa (lainnya),” tuturnya.
- Rasul membangunkan keluarganya (istri dan anak-anaknya). “Beliau sangat bersemangat untuk ibadah,” kata Ustadz Hamdi.
- Rasul mengikat pinggangnya (tidak mendatangi istrinya pada 10 hari terakhir Ramadhan)
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh kaum Muslimin di 10 hari terakhir Ramadhan? “Lakukan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW: ajak keluarga menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan cara melakukan shalat, baca Quran, zikir dan berdoa,” ujarnya.
Baca Juga : SMP Bosowa Bina Insani Gelar Pinter Ramadhan, Kupas Materi Motivasi Ramadhan Hingga Harta Waris
Ia menegaskan, di antara motivasi sangat besar di 10 hari Ramadhan, terdapat 1 malam sangat mulia, yakni malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar sangat mulia. Penuh kebaikan. Allah buat khusus 1 surat, yang dinamakan Surat Al Qadar (surat ke-97 dalam Al Quran).
“Dalam surat Al Qadar ini Allah SWT menjelaskan keutamaan malam Lailatul Qadar: bahwa pada malam tersebut, yang jumlahnya hanya 12 jam, 1 malam lebih baik dari seribu bulan. Ibadah di malam itu pahalanya lebih baik dari ibadah selama seribu bulan nonstop. Ulama menjelaskan: umat Nabi Muhammad umurnya pendek-pendek dibandingkan umat-umat terdahulu. Tapi Islam memberikan kesempatan untuk beramal, di usia yang pendek, dapat pahala yang besar (senilai 83 tahun untuk 1 Lailatul Qadar). Kalau 10 kali Lailatul Qadar, dapat pahal 830 tahun ibadah, padahal usia umat Nabi Muhammad rata-rata hanya 60-70 tahun,” paparnya.
Baca Juga : Serunya Pekan Intensif Ramadhan (Pinter) SMA Bina Insani
Ustadz Hamdi mengemukakan, Rasulullah SAW mengatakan kepada sahabat-sahabatnya: Carilah malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadhan. Carilah Lailatul Qadar di malam-malam ganjil 10 hari terakhir Ramadhan.
“Pada 10 hari terakhir Ramadhan, Rasul beri’tikaf, sahabat-sahabat juga beri’tikaf. Datang ke masjid, mengkhususkan waktu 10 hari Ramadhan untuk beri’tikaf. Memutus seluruh hubungan dengan makhluk, hanya khusus untuk Allah,” kata Ustadz Hamdi.
“Kita harus berjuang, buat progam 10 hari terakhir Ramadhan,” ujar Ustadz Hamdi Solah Al Bakry.