Milenianews.com, Jakarta – Di bulan Oktober dan November, dunia perfilm-an Indonesia sedang di dominasi oleh list film horor yang akan segera tayang. Salah satunya yaitu film Pamali.
Pamali merupakan film horor Indonesia yang merupakan adaptasi dari game horor karya anak bangsa, StoryTale Studios, dengan judul Pamali : Indonesian Folklore Horror. Game ini memiliki 4 part game dengan 30-35 ending untuk setiap bagiannya.
Baca Juga : Kamu Pecinta Film Horor? Inilah 7 Film Dengan Genre Horor yang Akan Tayang di Paruh Akhir Tahun 2022
Part game Pamali ini terdiri dari nama hantu-hantu lokal Indonesia yaitu The White Lady (Kuntilanak), The White Corpse (Pocong), The Little Devil (Tuyul), dan terakhir The Hungry Witch (Leak).
Sesuai dengan namanya, baik kisah dalam game atau pun film nya nanti, bercerita mengenai pantangan atau larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang di suatu tempat yang biasa kita sebut dengan “pamali” jika kita tetap melakukannya.
Di dalam game Pamali ini menceritakan larangan-larangan yang berkaitan dengan kemunculan 4 hantu lokal tadi.
Ending dari setiap part akan selalu berbeda mulai dari yang biasa saja, bahagia, sedih sampai yang menyeramkan. Untuk mendapatkan suatu ending, sobat dapat melakukan perintah tugas di dalam game ataupun melakukan hal yang melenceng dari permintaan dalam game.
Dari situlah sobat akan mengetahui hal apa saja yang termasuk ke dalam “Pamali” di daftar sompral yang setiap kali mencapai suatu ending.
Namun, diantara ending tersebut terdapat 4 ending dalam part “The White Lady” yang menarik yang bisa “clue” bagi sobat Milenia dalam menebak alur cerita film Pamali nantinya.
Khususnya kebenaran mengenai kisah “Nenden” yang di dalam game merupakan kakak dari pemeran utama, Jaka Sunarya.
4 Judul Ending Pamali – “The White Lady” Mengenai Sosok Nenden
-
“Memulai hidup baru, tetapi…”

Untuk mendapatkan ending ini, Jaka (nama tokoh) harus melewatkan malam pertama dan kedua sampai tiba di malam ketiga.
Di malam ini, cincin sang kakak, Nenden, yang terdapat di kamar orang tuanya harus ia ambil kemudian pergi begitu saja tanpa menjual rumah tersebut. Alhasil, cincin yang ia ambil dan diberikan kepada pasangannya, membawa suatu petaka.
Dari ending ini, kita dapat mengetahui bahwa Nenden ternyata telah menikah dan berdasarkan informasi yang ditemukan di dalam game, nama dari suami Nenden adalah Hendra.
-
“Mengejek Bayi”

Pada ending kali ini, berkaitan dengan boneka bayi yang terdapat di kamar Nenden. Untuk mendapatkan ending ini, Jaka menjadi seseorang yang tidak menghargai kejadian masa lalu yang menimpa kakaknya. Ia mengejek boneka bayi yang dianggap sosok Nenden saat ini sebagai ‘anaknya’ di malam ketiga.
Seketika hal menyeramkan pun terjadi. Sosok Nenden muncul mengagetkan Jaka dengan perasaan marah karena ‘anaknya’ telah di ejek sampai Jaka tidak sadar selama dua hari.
Melalui ending ini, kita mendapatkan tambahan informasi bahwa telah terjadi sesuatu dengan Nenden dan anaknya di masa lalu. Sehingga ia masih menghantui rumah kediaman orang tuanya tersebut. Sedikit demi sedikit potongan kisah Nenden mulai dapat kita tebak alurnya.
-
“Sebuah Kesalahan yang Tak Bisa Dibetulkan”

Seperti perwujudan dari judul filmnya, ending kali ini berkaitan dengan banyak larangan-larangan yang seharusnya bisa Jaka hindari terutama di tempat yang telah lama tidak berpenghuni.
Pada malam ketiga, Jaka melakukan segala larangan seperti:
- Membuang barang-barang yang dapat melindungi seseorang dari gangguan makhluk halus seperti benda-benda tajam, sesajen, kopi hitam, untaian bawang putih, jenglot, jimat.
- Berkata tidak sopan terhadap semua barang yang sudah tersimpan lama di rumah tersebut.
- Membuat gaduh isi rumah seperti menyalakan radio dan mandi di malam hari.
Hasilnya, Jaka harus merasakan kemarahan dan kemurkaan sosok Nenden yang begitu mengerikan. Sebab salah satu hal yang Jaka lakukan adalah mengejek beberapa kali hal yang berkaitan dengan anak Nenden.
Dari ending yang satu ini, sobat bisa mengetahui beberapa hal “Pamali” yang tidak boleh dilakukan. Kitapun dapat berspekulasi bahwa mungkin saja beberapa hal yang terjadi di ending ini dapat terjadi di filmnya nanti. Bagaimana menurut sobat?
-
“Rest in Peace : The White Lady“

Setelah berbagai ending menyeramkan sebelumnya, ending mengenai sosok Nenden yang terakhir ini merupakan salah satu ending yang bahagia dari 35 ending yang ada lho sobat!
Dengan ritual sesajen oleh Jaka menggunakan boneka bayi punya Nenden, kopi hitam, batok kelapa dan baju pengantin. Akhirnya sosok Nenden dapat pergi dengan tenang dari rumah tersebut bahkan ia mengucapkan terima kasih kepada Jaka.
Barang-barang yang ia gunakan untuk ritual sesajen ini dapat menjadi clue terbaik untuk menebak kebenaran kisah Nenden sebagai sosok gentayangan.
Pada 3 ending sebelumnya, Nenden seperti tidak ikhlas saat cincin dan boneka bayi yang ia anggap ‘anak’ diusik oleh Jaka. Terlebihm Jaka pada ending kali ini harus membakar baju pengantin Nenden sebagai bentuk ritual sesajen.
Baca Juga : Ivanna Hadir, Naikkan Kembali Trend Film Horor di Indonesia, 3 Hari Tayang Tembus 500k++
Sebenarnya, apa yang terjadi dengan hidupnya di masa lalu? Mengapa ia masih menghantui rumah orang tuanya? Apakah pernikahannya berjalan tidak baik sampai hal itu berpengaruh dengan anaknya? Mungkinkah anak yang sangat ia sayangi itu tewas mengenaskan?
Mari kita tunggu kebenaran dari kisah Nenden-The White Lady dalam film PAMALI yang akan tayang pada tanggal 6 Oktober 2022 nanti!(Reporter 9/INA)
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.