Oleh : Rasyid AF
Aku menghujani pipi dengan peluru air mata
Bagai kecepatan ombak berlari yang kuat menghantam karang
Memecahkan isak tangis dan meninggalkan pilu amat panjang
Lalu aku meratap dan berteriak, mengapa? Ini drama macam apa?
Aku mencoba memintanya kembali
Namun ia terus berlari
Jauh… Jauh… Pergi lalu mati
Meninggalkanku seorang diri
Aku kembali mencarinya di balik fatamorgana
Berharap menjadi milikku selamanya
Tapi sayang, pesan kemarin adalah kematian rasa sayang
Dari wanita jelita yang menyuruhku pergi menghilang