Milenianews.com, Jakarta – Saham Nvidia (NVDA) turun 2,6% pada Selasa (25/11) setelah laporan dari The Information menyebut bahwa Google sedang mempertimbangkan untuk menjual chip AI-nya ke pelanggan eksternal, termasuk Meta (induk Facebook). Langkah ini dinilai sebagai potensi ancaman langsung bagi dominasi Nvidia di pasar chip kecerdasan buatan.
Selama ini, Google hanya menyewakan chip AI-nya yang dikenal dengan sebutan TPU (Tensor Processing Unit) melalui layanan Google Cloud. Namun, jika rencana menjual langsung chip ini benar terjadi mulai 2027, artinya Google akan bermain di ranah yang sama dengan Nvidia, menjual chip ke pasar terbuka untuk digunakan di luar infrastruktur mereka sendiri.
Menurut laporan tersebut, Google sedang dalam pembicaraan dengan Meta untuk kontrak miliaran dolar demi penggunaan chip AI Google di pusat data Meta.
Baca juga: Nvidia Suntik Dana Rp80 Triliun ke Intel! Raksasa AI Selamatkan Rivalnya yang Terpuruk
Pelanggan Kini Jadi Pesaing Nvidia
Situasi ini mencerminkan tren yang semakin berkembang: para pelanggan terbesar Nvidia justru bertransformasi menjadi kompetitornya. Selain Google, Amazon dan Microsoft juga mengembangkan chip AI internal mereka. Bahkan Amazon dilaporkan telah menyewakan 500.000 chip AI kustom miliknya ke startup AI Anthropic. Google sendiri baru saja mengumumkan kerja sama besar dengan Anthropic, dan OpenAI disebut-sebut sempat menguji chip buatan Google musim panas lalu.
Laporan juga menyebut bahwa Google berambisi merebut hingga 10% dari pendapatan tahunan Nvidia di sektor chip AI. Tak hanya saham Nvidia yang terdampak, saham Advanced Micro Devices (AMD)—rival Nvidia lainnya—juga ikut anjlok lebih dari 4%.
Nvidia: “Kami Masih Pemasok Google”
Meski diterpa sentimen negatif, Nvidia menyampaikan pernyataan diplomatis. “Kami senang dengan keberhasilan Google. Mereka telah membuat kemajuan besar dalam AI dan kami terus memasok ke Google,” kata juru bicara Nvidia.
Ia menambahkan, “Nvidia masih satu generasi lebih maju dibandingkan industri lainnya.”
Namun tetap saja, penurunan harga saham Nvidia ini membalikkan kenaikan dari sesi perdagangan sebelumnya, yang terjadi di tengah pemulihan saham-saham teknologi dari koreksi beberapa pekan terakhir.
Kekhawatiran Bubble dan Tuduhan Investasi Sirkular
Nvidia belakangan juga mendapat kritik karena melakukan investasi ke startup AI yang juga menjadi pelanggannya, praktik yang disebut sebagai “deal sirkular.” Michael Burry, investor terkenal dari kisah The Big Short, bahkan bertaruh melawan Nvidia dan menyamakan euforia AI saat ini dengan gelembung dot-com di awal 2000-an.
Menanggapi tudingan ini, Nvidia mengirim memo khusus ke analis Wall Street pada akhir pekan lalu. Dalam memo yang diperoleh Yahoo Finance, Nvidia menegaskan bahwa mereka transparan terhadap seluruh investasi strategisnya.
Baca juga: Mau Gaji Tinggi di Era Digital? UNM Siap Ungkap Tren di NICE 2025
“Perusahaan-perusahaan dalam portofolio investasi strategis kami tumbuh pesat dan menunjukkan jalur yang jelas menuju profitabilitas,” tulis Nvidia.
Nvidia juga membantah tudingan mirip skandal akuntansi seperti Enron atau WorldCom. Mereka menyatakan bahwa bisnis mereka secara fundamental kuat, laporan keuangannya transparan, dan mereka menjunjung tinggi reputasi atas integritas.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.













