Milenianews.com, Purwokerto– Sebagai langkah awal memperkuat literasi dan inovasi digital di Indonesia, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Purwokerto akan menggelar seminar nasional bertajuk “Independence Day: Artificial Intelligence Conference” pada Selasa, 2 September 2025, pukul 08.00–12.00 WIB di Luminor Hotel Purwokerto.
Acara ini menjadi forum diskusi akademik terbuka bagi masyarakat sekaligus melibatkan komunitas digital, industri, dan organisasi masyarakat untuk mendorong kolaborasi dan kreativitas dalam pemanfaatan teknologi.
Digital Creative Community (DICO) membawa semangat gerakan komunitas yang berorientasi pada kolaborasi dan kreativitas. Seminar ini menghadirkan enam narasumber nasional yang mewakili pilar ekosistem digital, yaitu Bryan Givan, Co-Founder DICO; Dr. Ir. Hurul Hidayat, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan & Alumni FT Unsoed sekaligus pengurus DPP APTIKOM; Verry Riyanto, Head of Technology & Information UBSI; Pujianto, Ketua ASPIKMAS; Refa Anisatul, Data Scientist BCA; dan Joddy Caprinata, Founder & COO of Posting Indonesia.
Para narasumber akan membahas bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat diadopsi dan dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing bangsa. Kegiatan ini menjadi bagian dari program cermAI, yang menargetkan pelatihan 5.000 guru dan 10.000 siswa SMA/K/MA sederajat agar literasi AI merata ke seluruh pelosok negeri. Guru dan siswa diharapkan mampu menularkan pengetahuan ini ke komunitas masing-masing, menciptakan efek domino positif di seluruh Indonesia.
Baca Juga : Seminar Kemerdekaan Digital UBSI Kupas Tuntas AI: Penerapan AI di Dunia Bisnis
Verry Riyanto menjelaskan alasan Purwokerto dipilih sebagai lokasi seminar dan makna strategisnya bagi pengembangan literasi AI di daerah.
“Purwokerto dipilih karena mewakili semangat daerah yang siap bangkit. Kami ingin membuktikan bahwa inovasi digital tidak hanya lahir di Jakarta, Bandung, atau Surabaya. Dari Purwokerto, semangat literasi AI bisa menyebar ke seluruh Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/8/2025).
Salah satu topik penting yang dibahas adalah peluang AI bagi masyarakat daerah. Penerapan AI tidak hanya relevan bagi industri besar di kota metropolitan, tetapi juga dapat diterapkan di sektor lokal, termasuk pertanian (prediksi cuaca, pemetaan tanah, dan monitoring tanaman), UMKM (pemasaran digital, manajemen stok, dan analisis tren pasar), pendidikan (personalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa), serta pelayanan publik (peningkatan efisiensi administrasi daerah melalui data dan AI).
Dengan membahas peluang tersebut di Purwokerto, UBSI dan DICO menegaskan bahwa AI bisa menjadi solusi nyata bagi persoalan lokal sekaligus memperluas manfaat teknologi ke masyarakat akar rumput.
Penyelenggaraan seminar ini bertepatan dengan peringatan HUT RI yang ke-80, yang menjadi refleksi semangat kemerdekaan di era digital. Jika sebelumnya bangsa Indonesia berjuang melawan penjajahan fisik, kini tantangannya adalah menghindari ketergantungan pada teknologi asing dan mengembangkan solusi sendiri. Dengan menjadikan Purwokerto sebagai pusat diskusi AI nasional, UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif dan DICO menegaskan bahwa kemerdekaan digital dapat dimulai dari kota-kota daerah.