Kisah Doktor Termuda di Indonesia, Lulusan Unair Berusia 24 Tahun

Doktor Termuda Di Indonesia

Milenianews.com, Jakarta – Doktor termuda di Universitas Airlangga (Unair) baru saja diumumkan. Maria Apriliani Gani, perempuan kelahiran Minahasa, 9 April 1999, berhasil memperoleh gelar Doktor (S3) dari Fakultas Farmasi Unair. Ia dinobatkan menjadi doktor termuda di Indonesia dengan usia 24 tahun.

Pada hari Sabtu (3/6), Maria secara resmi meraih gelar Doktor dan menjadi wisudawan terbaik di tingkat doktoral di fakultasnya. Prestasinya semakin menonjol karena Maria berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yaitu 4,0.

Baca juga : Risa Santoso Menjadi Rektor Termuda di Indonesia

Mendapat dukungan dari Prancis

Maria telah menunjukkan minatnya dalam penelitian sejak jenjang pendidikan S1. Dia aktif mengikuti berbagai penelitian bergengsi di tingkat nasional, termasuk program kreativitas mahasiswa (PKM).

Maria telah mencapai banyak prestasi dalam penelitiannya, meskipun usianya masih terbilang muda. Salah satu penghargaan yang diterimanya adalah Beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah (PKPI) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Melalui beasiswa PKPI tersebut, Maria mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian di Seoul National University, Korea Selatan, selama enam bulan. Selain itu, dia juga memiliki kesempatan untuk bekerja dalam sebuah proyek penelitian dengan University of Rennes di Prancis. Pemerintah Prancis juga memberikan bantuan mobilitas Séjour Scientifique de Haut Niveau (SSHN) kepada Maria.

Baca juga : Gavi Menjadi Pemain Termuda yang Cetak Gol di Piala Dunia Sejak 1958

Menurut Maria, melakukan penelitian di luar negeri tidaklah mudah. Dia menghadapi beberapa kesulitan dalam beradaptasi dengan budaya yang baru selama masa penelitiannya.

Namun, Maria merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang ia dapatkan untuk melakukan penelitian di luar negeri. Baginya, pengalaman tersebut memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga. Ia mengaku bisa mengenal teknologi baru yang belum ada di Indonesia.

Satu dari Doktor termuda Indonesia

Maria berhasil mencatat namanya sebagai salah satu doktor termuda di Indonesia tidak lama setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-24.

“Lima hari setelah berulang tahun yang ke-24, saya diyudisium sebagai doktor baru di bidang ilmu farmasi. Saya sangat senang karena ini menjadi kado ulang tahun saya yang ke-24,” ujarnya.

Sebagai penerima beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul), Maria mengungkapkan bahwa dalam studi doktoralnya, dia fokus pada penelitian dan pengembangan biomaterial berukuran nanometer untuk aplikasi dalam mengatasi defek tulang. Salah satu tujuannya adalah untuk mengatasi harganya yang tinggi produk implan tulang impor di Indonesia.

Baca juga : Eko Pujianto, CEO Termuda Pemilik Kebab Baba Rafi

Maria berharap bahwa disertasinya akan memberikan kontribusi dengan teori baru di bidang ilmu farmasi dan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Indonesia.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *