Oleh : Lampion Merah
Pada akhirnya begini kisah kita terjadi, sudah tak ada tawa, atau cerita-cerita yang membuat hari berwarna jingga.
Sungguh tak apa, kau pergi pun tak akan ku cegah
Sebab aku sudah tak memberimu lengkap di sisi kiri
Silakan cari senang yang membuatmu tenang
Cari bahagia yang membuatmu merekah berbunga.
Maaf,
Jika dengan ku tak ada suara gema tawa, tak ada degup di dada, membosankan penuh dengan jenuh
Tak banyak perbincangan; terasa hambar, tak ada kabar yang membuatmu berdebar
Bahkan hangat dekap tak bisa kau sesap
Maaf,
Jika hadir ku tak pernah nyata
Hanya lewat suara tak mampu membuat tangismu mereda
Tak pernah ada saat kau sedang gundah
Serta sandaran yang tak pernah disisimu saat kau sedang lelah
Tak bisa jadi sorai untuk sepi-sepi harimu
“Katamu, aku maya, yang tak akan pernah jadi ada”
Aku tau aku hanya sebuah kebetulan yang tak bisa jadi masa depan
Silahkan cari sesuatu yang membuatmu utuh
Rumah yang dirasa paling ramah
Yang mampu membuatmu merasa bahwa tak apa jika bumi tak baik-baik saja
Yang mampu menerima segala keluh kesah
Dan dengan dia kau merasa bahwa kau bisa melawan segala prahara
Maaf, bila bilik yang sebelumnya kau singgahi, berantakan, tak tertata, retak di sela-sela
Banyak ilalang membuatmu luka
Aku sudah coba semampu ragaku, sekuat-kuatnya usaha selain lewat doa. Mungkin itu tak cukup. Maka lewat tulisan ini, aku meminta pada semesta, semoga kau terus dianugerahi gula-gula sepanjang usia, manis yang tak berkesudahan, dijauhkan dari sakit dan ruam untuk hati dan raga.
Aku bahagia, sungguh..
Denganmu aku bahagia.