Apa Itu Depresi? Berikut Pengertian dan 6 Jenis Depresi yang Wajib Sobat Tahu!

Pengertian dan Jenis Depresi

Milenianews.com – Depresi adalah gangguan suasana hati (mood), ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, dan merasa tidak berharga.

Depresi bukanlah sekadar rasa sedih biasa. Tanpa adanya penanganan yang tepat, depresi akan terus menetap dan bisa bertambah parah. Hal ini dapat berpotensi buruk bagi penderita seperti mencoba bunuh diri, mengkonsumsi alkohol berlebihan, dan bisa menyalahgunakan narkoba.

Baca juga : Budaya Hustle Culture pada Generasi Milenial

WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mencatat setidaknya ada 260 juta penderita depresi di seluruh dunia. Dan diperkirakan ada 800.000 kasus kematian akibat bunuh diri karena depresi.

Depresi sendiri memiliki 6 jenis, antara lain:

1.Depresi Mayor 

Depresi Mayor adalah jenis depresi yang membuat penderitanya merasa sedih dan putus asa sepanjang waktu. Seseorang yang menderita depresi mayor mengalami beberapa gelaja yaitu :

  – Kehilangan minat terhadap hobi maupun aktivitas lain yang sebelumnya disukai

  – Perubahan berat badan

  – Sering merasa bersalah dan kurang berenergi

  – Ada rasa ingin bunuh diri

2. Depresi Persisten

Depresi pesisten merupakan kondisi depresi yang bersifat kronis. Gejala yang timbul cenderung sama dengan depresi mayor, namun berlangsung lama hingga bertahun-tahun. Tidak terus menerus, tapi bersifat hilang timbul.

Depresi ini tidak berat, namun dalam menyulitkan menderita dalam bersosialisasi dan menjalani aktivitas sehari-hari.

3. Gangguan Bipolar

Keadaan ini adalah gangguan mental dengan perubahan suasana hati yang sangat drastis. Penderita kondisi ini bisa merasa sangat senang dan berenergi, namun tiba-tiba menjadi sedih.

Penderita bipolar memiliki gejala, seperti :

– Optimis dan tidak bisa diam

– Sangat berenergi dan bersemangat

– Sulit tidur bahkan sampai tidak tidur

– Nafsu makan yang meningkat

Banyaknya fase-fase mood yang dialami penderita, perubahan mood itu bisa terjadi dalam hitungan jam, hari, atau berminggu-minggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *