Istilah Strategi Bakar Uang dalam Start Up

Istilah Bakar Uang dalam Startup

Milenianews.com, Jakarta – Istilah bakar uang sudah tidak asing di dengar terutama di bidang startup. Bakar uang merupakan salah satu strategi yang familir dalam startup. Hal ini berarti menghabiskan uang demi menggaet konsumen.

Muhammad Syarif, selaku kepala bagian BSI Startup Center (BSC) menyebut, perusahaan rintisan biasanya melakukan strategi ini untuk memperluas pangsa pasar. Bakar uang bertujuan untuk menyeimbangkan gambaran riil dan spesifik dari suatu bisnis.

“Bakar uang bisa dilakukan kapan saja, namun jangan terlalu sering demi keberlangsungan umur startup yang dibangun,” ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (2/6).

Dalam kondisi pandemi seperti ini pun, strategi ‘bakar uang’, masih menjadi strategi yang sering dilakukan.

Berikut beberapa alasan kenapa perusahaan rintisan menggunakan strategi ‘bakar uang’ untuk mendapatkan konsumen:

1. Bertahan di Industri

Bakar uang sering dilakukan perusahaan startup untuk keberlangsungan industri yang dibangun dalam jangka panjang.

2. Strategi mematikan pesaing

Alpha JWC Venture: Ini 3 Sektor Startup yang Ramai Investasi di 2021
Foto : Strategi memenangkan persaingan.

Istilah ‘bakar uang’, memberikan strategi untuk bersaing. Dengan cara memberikan harga promo, cashback, gratis ongkir dan lainnya.

3. Efektif memperbesar pangsa pasar

Menjadi alternatif memperbesar pangsa pasar, efektif dalam mempromosikan bisnis kepada masyarakat awam.

Ketika pangsa pasar meningkat maka permintaan juga akan meningkat. Dengan pangsa pasar yang meningkat bisa menciptakan komunitas pelanggan yang setia.

4. Menarik investor

MENDAPATKAN INVESTOR | Samahita Wirotama
Foto : Menarik investor.

Semakin unik portofolio startup, maka akan semakin menarik perhatian para investor.

Hal ini akan mempermudah dalam mendapatkan dana dari investor untuk mengembangkan startup yang sedang di rintis. Hal ini juga berdampak positif dalam keberlangsungan bisnis yang telah dikembangkan.

“Untuk mengetahui kebutuhan konsumen boleh melakukan promosi namun jangan terlalu sering. Karena untuk keberlangsungan jangka panjang bisnisnya juga. Jangan sampai bisnis yang sudah susah payah di bangun gulung tikar hanya karena bakar uang,” tegasnya.(Lady Agustine)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *