Setelah Google+ Dinonaktifkan, Google Buat Sosmed Baru

Sosmed Baru Google

New York, Milenianews.com – Hampir tiga bulan setelah menontaktifkan platform sosial media Google+-nya, pada dasarnya Google mengakui kekalahan di tangan Facebook dan Twitter. Tapi, Google kembali dengan aplikasi sosmed baru bernama Shoelace. 

Dilansir dari MercuryNews (15/7), Produk baru Google, Shoelace, sedang diuji dengan tujuan yang lebih sederhana dari sosmed sebelumnya. Ini adalah produk dari Google Area 120 inkubator, yang mengatakan misinya adalah “to use technology to help facilitate real-world connection” atau “menggunakan teknologi untuk membantu memfasilitasi koneksi dunia nyata.” Setidaknya pada awalnya, Sosmed baru Google ini dirancang untuk mengeluarkan orang dari perangkat digital mereka. Serta melakukan aktivitas dunia nyata dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.

Ketika seseorang menggunakan aplikasi ini, mereka diberi opsi untuk mendaftar item atau kegiatan yang mereka minati. Aplikasi tersebut kemudian akan menawarkan apa yang disebutnya “Loop“, atau kelompok acara lokal yang dipilihnya yang cocok dengan profil minat seseorang. Shoelace juga memberi seseorang kemampuan untuk mencari orang lain dan mengatur kegiatan dan acara.

Baca Juga: 4 Hiburan Google yang tak Banyak Diketahui Banyak Orang

Beta Test Sosmed Baru Google, Shoelace ini Baru Digunakan di New York

Sebelum sosmed baru ini resmi dipasarkan di global, Google melakukan pengujian hanya di New York untuk saat ini. Serta untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna harus memiliki Apple iOS atau perangkat Google Android, dan menerima undangan dari Google untuk menguji Shoelace ini. Siapa pun yang tertarik tetapi belum menerima undangan dapat mengisi formulir untuk permintaan kode.

Google mengatakan akan menggunakan pasar New York untuk menguji fitur Shoelace saat ini dan yang akan mendatang. Dengan tujuan untuk akhirnya meluncurkan Shoelace di seluruh Amerika Serikat. Tidak ada jadwal yang telah ditetapkan untuk memperluas Shoelace ke pasar lain. Akan tetapi jika masa uji telah berakhir kemungkinan akan ada pengumuman resminya.

Google menutup platform sosmed besar terakhirnya, yaitu Google+, pada awal April setelah hampir delapan tahun beroperasi. Dilaporkan pengguna Google+ mencapai 111 juta pengguna. Alasannya karena apa yang dikatakan perusahaan adalah kurangnya minat dan interaksi di antara konsumen. Popularitas Google+ juga dipengaruhi oleh pengungkapan Google pada bulan Desember. Bahwa terdapat kerentanan yang telah memberikan akses pada peretas ke informasi pribadi lebih dari 52 juta pengguna Google+.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *