Milenianews.com – Pendarat bulan robotik yang dibangun oleh perusahaan Intuitive Machines, sukses diluncurkan oleh SpaceX pada Kamis (15/2) silam. Peluncuran ini diharapkan menjadi wahana antariksa Amerika pertama yang berhasil mendarat di permukaan Bulan sejak misi Apollo 17 pada tahun 1972. Pendarat bulan bernama “Odysseus” ini dikirim ke orbit oleh roket SpaceX Falcon 9 dari Cape Canaveral pada 15 Februari pukul 1:05 pagi waktu Timur.
Melansir dari The Verge, meskipun jadwal peluncuran awalnya direncanakan pada hari Rabu sebelumnya, peluncuran ditunda karena kekhawatiran terkait suhu bahan bakar metana roket. Namun, setelah lepas landas, SpaceX mengonfirmasi bahwa misi IM-1 telah berhasil.
Tahap pertama roket Falcon 9 juga sukses mendarat kembali di Cape Canaveral. Odysseus kini sedang dalam perjalanan menuju ke kutub selatan Bulan. Kutub ini adalah sebuah wilayah yang menarik minat ilmiah karena adanya es air. Para ilmuwan yakin misi ini akan mendarat pada 22 Februari mendatang.
Pesawat ruang angkasa Nova-C memiliki massa peluncuran sebesar 1.908 kilogram dan tingginya mencapai empat meter serta lebarnya 1,57 meter.
Pesawat ini digambarkan oleh NASA sebagai “silinder heksagonal” dengan enam kaki pendaratan. Intuitive Machines memperkirakan bahwa pendarat ini dapat aktif selama 14 hari Bumi. Pendarat roket ini kemudian akan dimatikan karena tidak dirancang untuk menahan periode dingin yang intens.
Baca juga: Telkom Akan Luncurkan Satelit Merah Putih 2
Pendaratan ke bulan ini akan jadi sejarah baru
Odysseus tidak hanya akan menandai kembalinya Amerika ke Bulan setelah lebih dari 50 tahun, namun juga akan menjadi yang pertama kali bagi wahana antariksa swasta. Peregrine Astrobotic yang diluncurkan oleh United Launch Alliance bulan lalu juga menjadi kandidat untuk pencapaian ini sebelum mengalami kerusakan pada sistem propulsi.
Misi swasta Jepang, Hakuto-R, mengalami kegagalan serupa pada bulan April tahun lalu. Hal itu terjadi ketika kontak hilang sesaat sebelum pendarat dijadwalkan akan mendarat di Bulan. Hal ini juga terjadi dengan pendarat Beresheet Israel yang jatuh pada tahun 2019.
Misi IM-1 membawa beberapa muatan sains dan penelitian untuk program Layanan Beban Komersial Bulan NASA (CLPS). Hal itu termasuk Laser Retro-Reflector Array (LRA) dan radio beacon LN-1 yang dapat menyediakan data geolokasi presisi.
Baca juga: Akibat Pertikaian Rusia, Satelit Starlink SpaceX Sering Pindah Posisi
Odysseus juga membawa muatan dari pelanggan lain, termasuk sistem kamera CubeSat “EagleCam” yang dibangun oleh mahasiswa di Universitas Penerbangan Embry-Riddle di Daytona Beach, Florida, serta proyek seni “Moon Phases” oleh Jeff Koons.
Meskipun peluncuran berhasil, Odysseus masih harus mengatasi tantangan mendarat di salah satu wilayah Bulan yang paling sulit. Kutub selatan Bulan selalu dalam bayangan, membuat navigasi menjadi sulit.
India menjadi negara keempat yang mencapai pendaratan lembut di dekat wilayah tersebut pada bulan Agustus tahun lalu. Semoga Odysseus dapat mengikuti jejaknya dan berhasil mendarat dengan sukses.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.