Milenianews.com – Pemerintah Inggris meminta Jepang untuk membantu pembuatan sistem jaringan nirkabel 5G tanpa campur tangan Huawei Technologies, sebagaimana laporan Nikkei. Kabar ini mencuat beberapa hari setelah negara tersebut mengeluarkan Huawei dari rencana pembangunan 5G mereka. Ini juga merupakan perkembangan baru dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Dilansir dari Gizmochina (21/7), NEC Corp dan Fujitsu Ltd menjadi perusahaan asal Jepang yang dipilih pemerintah Inggris sebagai pengganti dari sistem jaringan 5G Huawei. Pihak Inggris bertemu dengan mitra mereka di Tokyo. Ini terjadi dua hari setelah Inggris meminta peralatan Huawei dicabut dari sistem jaringan 5G sebelum akhir tahun 2027.
Baca Juga : Qualcomm Tawarkan Kerjasama Pengembangan 5G di Indonesia
Ketika Inggris bersiap-siap meninggalkan Uni Eropa, Inggris merasa khawatir terhadap keamanan Huawei. Hal ini membatasi Perdana Menteri Johnson untuk memilih antara Amerika Serikat atau Tiongkok, mengukur kemitraan dasar terhadap miliaran investasi.
Nikkei mengatakan langkah terbaru yang dilakukan Inggris ini mencerminkan dorongan Inggris untuk mengakuisisi penyedia peralatan baru. Tujuannya agar Inggris dapat tumbuh bersaing dan membantu mengurangi biaya operator nirkabel negara tersebut.
Namun, beberapa hari yang lalu, Oliver Dowden, menteri digital Inggris mengungkapkan bahwa negaranya bekerja dengan para mitranya untuk mendorong pesaing Huawei, dengan menunjuk perusahaan dari Finlandia, Swedia, Korea Selatan dan Jepang. (Abdul Latif)
