Google Akan Luncurkan Teknologi Deteksi Gambar yang Diedit AI

Google Deteksi Gambar Ai

Milenianews.com, Jakarta – Google berencana meluncurkan teknologi yang dapat melakukan deteksi apakah sebuah foto atau gambar diambil dengan kamera, diedit menggunakan perangkat lunak seperti Photoshop, atau dihasilkan oleh model AI generatif.

Untuk rencana tersebut, dalam beberapa bulan mendatang, hasil pencarian Google akan menyertakan fitur pembaruan “tentang gambar ini”. Fitur tersebut bertujuan untuk memberi tahu pengguna apakah sebuah gambar dibuat atau diedit menggunakan alat AI.

Baca juga: Google Luncurkan Fitur Podcast AI di NotebookLM

Melansir dari TheVerge, sistem yang digunakan oleh Google ini merupakan bagian dari Koalisi untuk Provenance dan Otentikasi Konten (C2PA), salah satu kelompok terbesar yang mencoba mengatasi masalah gambar yang dihasilkan oleh AI. Otentikasi C2PA adalah standar teknis yang mencakup informasi tentang asal gambar dan bekerja di perangkat keras serta perangkat lunak untuk membuat jejak digital.

Perusahaan-perusahaan besar dukung sistem C2PA Google

Amazon, Microsoft, Adobe, Arm, OpenAI, Intel, Truepic, dan Google semuanya mendukung otentikasi C2PA, tetapi adopsi teknologi ini berjalan lambat. Integrasi Google dalam hasil pencarian akan menjadi uji coba besar pertama untuk inisiatif ini.

Google telah membantu mengembangkan standar teknis terbaru C2PA (versi 2.1) dan akan menggunakannya bersama daftar kepercayaan C2PA yang akan datang. Daftar kepercayaan ini memungkinkan platform seperti Google Search untuk mengonfirmasi asal konten.

Baca juga: Google Kembangkan AI Bioakustik untuk Deteksi Awal Penyakit

“Misalnya, jika data menunjukkan gambar diambil oleh model kamera tertentu, daftar kepercayaan membantu memvalidasi bahwa informasi ini akurat,” kata Laurie Richardson, wakil presiden kepercayaan dan keselamatan di Google yang dikutip dari TheVerge, Kamis (19/9) di Jakarta.

Google akan buat integrasi teknologi deteksi gambar AI ke dalam sistem iklan dan YouTube

Google juga berencana mengintegrasikan metadata C2PA ke dalam sistem iklannya. “Tujuan kami adalah untuk meningkatkan penerapannya dari waktu ke waktu dan menggunakan sinyal C2PA untuk menegakkan kebijakan utama,” kata Richardson.

Google juga sedang menjajaki cara untuk menyampaikan informasi C2PA kepada penonton di YouTube saat konten diambil menggunakan kamera, dan akan ada pembaruan lebih lanjut di akhir tahun.

Baca juga: Google Essentials, Perangkat PC Terbaru Untuk Instal Banyak Layanan Google

Meskipun Google menjadi salah satu perusahaan teknologi besar pertama yang mengadopsi standar otentikasi C2PA, masih banyak tantangan adopsi dan interoperabilitas yang harus diatasi agar teknologi ini dapat berfungsi di berbagai perangkat keras dan perangkat lunak. Saat ini, hanya segelintir kamera dari Leica dan Sony yang mendukung standar teknis terbuka C2PA, sementara Nikon dan Canon masih di tahap perencanaan untuk mengadopsinya.

Sementara itu, Aplikasi seperti Adobe Photoshop dan Lightroom dapat menambahkan data C2PA, tetapi aplikasi lain seperti Affinity Photo dan Gimp belum mendukungnya. Namun, adopsi Google dalam hasil pencarian diharapkan mendorong platform lain untuk memperkenalkan label serupa di masa mendatang.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *