Milenianews.com – Kebijakan perdagangan terbaru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kini menjadi sorotan dunia setelah diumumkannya tarif impor baru pada 2 April 2025. Salah satu dampak paling cepat dan nyata yang dirasakan konsumen global termasuk di Indonesia adalah potensi kenaikan harga barang elektronik, terutama iPhone. Menurut laporan Rosenblatt Securities, jika seluruh beban tarif ini dialihkan ke konsumen, harga iPhone kelas atas bisa menyentuh angka fantastis: USD2.300 atau sekitar Rp36 juta.
Melansir dari Reuters, langkah Trump ini menandai salah satu langkah proteksionis paling agresif dalam sejarah perdagangan modern. Tarif dasar sebesar 10% berlaku untuk semua barang impor ke AS, dengan tambahan tarif tinggi untuk negara-negara tertentu seperti China, Meksiko, dan beberapa negara di Eropa. Sementara kebijakan ini ditujukan untuk memperkuat posisi negosiasi AS, dampaknya justru memicu gejolak ekonomi global dan ketidakpastian pasar.
Baca juga: China Balas Dendam ke AS, Ekonomi Indonesia di Ujung Tanduk?
Apa Artinya untuk Indonesia?
Indonesia bukanlah negara target langsung dari kebijakan tarif ini, tetapi sebagai bagian dari ekonomi global, efek domino tak bisa dihindari. Apple, sebagai perusahaan teknologi raksasa, mengandalkan rantai pasok global untuk memproduksi iPhone.
Banyak komponen penting—mulai dari chip, layar, hingga modul kamera—diproduksi di negara-negara yang kini dikenai tarif tinggi oleh AS. Gangguan dalam rantai pasok ini akan memengaruhi harga akhir produk, termasuk di Indonesia.
Jika sebelumnya iPhone 15 Pro Max dijual dengan harga antara Rp20 juta hingga Rp25 juta, maka kenaikan harga hingga Rp36 juta jelas akan mengejutkan konsumen.
Selain akibat tarif, biaya logistik, bea masuk lokal, serta fluktuasi kurs dolar juga akan ikut menekan harga di pasaran.
Harga iPhone Naik, Pilihan Konsumen Indonesia Makin Menyempit
Dengan potensi lonjakan harga ini, banyak konsumen Indonesia mungkin akan mulai mempertimbangkan ulang untuk membeli iPhone terbaru.
Pilihan yang lebih terjangkau seperti membeli unit bekas, versi sebelumnya (misalnya iPhone 13 atau 14), atau beralih ke merek pesaing yang belum terdampak tarif secara langsung bisa menjadi alternatif.
Baca juga: Download Video TikTok & Twitter Tanpa Watermark
Namun, tetap saja, jika ketegangan dagang ini berkepanjangan, bukan tidak mungkin semua merek akan terimbas pada akhirnya.
Hingga kini belum ada kepastian apakah kebijakan tarif ini akan bertahan lama atau hanya sekadar taktik negosiasi sementara dari Trump.
Namun, bagi konsumen di Indonesia, yang bisa dilakukan saat ini adalah tetap waspada, membandingkan harga secara cermat, dan mungkin menunda pembelian besar sampai situasi global lebih stabil.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.