Oleh: Muhammad Lutfi
Waktu malam angkasa bisa
Angin menderita serupa batu
Muka penuh darah memburu
Ini luka sudah lama tertuju
Balik pula padaku
Cepat kereta akan pergi
Pasar hilang ramai
Andai jadi angan menyendiri
Pedagang pulang entah petang
Kan pergi datang mendatang
Datang pulang hilang berganti
Ini luka sudah peri