Oleh: Hadi Suroso
Redup merangkak pelan menuju gelap
Pekat awan mulai menutupi cerah langit
Rintik tipis gerimis tersapu angin pecahkan senyap
Menampik hati ini yang begitu letih mereguk pahit
Menjangkaumu adalah mimpiku yang terbentur sulit
Asaku pun terhalang oleh hatimu yang tak sanggup ku kait
Senyumku hanyalah selubung penutup rona hati yang dirundung sedih
Aku terdampar di keterasingan dalam perih
Ringkih merintih pada langkah tertatih
Menggenapi lelahku yang bersamakkan letih
Saat gelap berputar mulai berganti terang
Tegaskan hatimu bukan untukku
Hatiku mendekap gusar mencoba tenang
Tepiskan hampaku tanpa dirimu
Aku tersesat jalan di rimba yang terlarang untuk ku lewati
Dan aku hanya berputar-putar tak tahu jalan untuk kembali
Jika suatu saat kamu sempat menemukanku
Raihlah tanganku pandu pulangku
Meski setelahnya kamu berlalu pergi
Ikuti kata hatimu yang entah untuk siapapun itu
Agar ku tersadar dan jadi mengerti
Bahwa ku tak pernah kuasa atas hatimu
Meski sepenuh hati ku sungguh menginginkanmu
Sabtu, 04032023
Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktifitas keseharian, mengajar Math Cambridge di Sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari mengasah jiwa dan menggali hikmah.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.