Cerita Tentang Kue Tradisional Indonesia

Judul buku: Keberagaman Kue Tradisional (Kumpulan Cerita Pendek Karya Kelas 2 SD Bina Insani)

Penulis: Adrian Gandhi Putra   dkk

Editor: Iceu Silvi Yuwaningsih

Penerbit: SD Bina Insani

 

Milenianews.com, Ngobrolin Buku—Indonesia kaya dengan beragam kue  tradisional dari berbagai daerah.  Contohnya sagu mutiara, klepon, jasuke (jagung susu keju), dan pempek. Aneka kue  tradisional itu dituangkan oleh siswa kelas 2 SD Bina Insani dalam bentuk cerita pendek (cerpen) yang diterbitkan dalam buku antologi bersama berjudul Keberagaman Kue Tradisional.

Salah satu cerpen tersebut ditulis oleh Ameerah, siswa kelas 2B.  Judulnya “Sagu Mutiara”: “Hari Selasa, kami kelas 2A dan 2B membuat sagu mutiara. Sagu mutiara  adalah makanan tradisional berasal dari Papua. Bahan-bahannya adalah tepung beras, tepung tapioca, gula, santan. Cara membuatnya pertama-tama campurnakn tepung beras, tepung tapioca, santan dan sagu Mutiara. Cetak dan kukus disajikan untuk dimakan dan dijual.”

Qiera, siswa kelas 2C, menulis cerpen tentang kue klepon. Judulnya “Membuat Kue Klepon”: “Pada perayaan puncak P5 tepatnya pada hari Selasa aku membuat klepon yang sangat enak. Ms Tari yang memasaknya dan teman-teman yang membuat adonannya. Aku sangat senang. Kue klepon adalah kue tradisional khas Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Kue klepon  berwarna hijau dan berisi gula merah yang bentuknya seperti mochi, aku suka.”

Hamka, siswa kelas 2D, menulis cerpen berjudul “Memasak Jasuke”: “Pada hari Selasa saya dan teman-teman membuat jasuke. Jasuke adalah singkatan dari jagung susu keju, aku merasa senang sekali. Pertama-tama rebus jagung ke dalam panci, masukkan mentega dan jagung ke dalam gelas lalu parut  keju hingga habis, terakhir masukkan susu kental manis ke atas jagung. Saya dan teman-teman bersemangat untuk membuatnya.”

Kania, siswa kelas 2 menulis cerita tentang pempek  berjudul “Pelembang”: “Palembang adalah kota pempek. Pempek adalah makanan khas dari kota Pelmbang. Pempek juga banyak dijual di berbagai kota. Pempek adalah makanan yang enak dan berkuah yang disebut cuko. Aku cinta Indonesia.”

Berbeda dengan teman-temannya, Nadhira, siswa kelas 2E,  menulis cerita berjudul “Batik Indonesia”: “Baju batik  adalah ciri khas dari Indonesia, saya bangga saat memakai baju batik. Baju batik bermacam-macam motifnya, ada gambar bunga dan rumah adat. Batik hanya ada di Indonesia.”

Secara keseluruhan, SD Bina Insani menerbitkan 7 buku antologi. Yakni, karya para guru, karya siswa kelas 1, karya siswa kelas 2, karya siswa kelas 3, karya siswa kelas 4, karya siswa kelas 5, dan karya siswa kelas 6.

Dalam kata sambutannya, Kepala SD Bina Insani Dra. Eka Rafikah mengemukakan, “Antologi ini merupakan hasil karya siswa SD Bina Insani, Bogor, sebagai bentuk untuk mendokumentasikan cerita para siswa kelas I sampai dengan kelas VI. Antologi cerpen ini juga sebagai bentuk tindak lanjut  dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada puncak P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).”

Sebagai karya siswa kelas 2 SD, cerpen-cerpen yang dimuat di buku antologi ini umumya pendek. Rata-rata hanya 1-2 alinea. Namun, sebagai langkah awal untuk belajar  menulis, karya mereka patut diapresiasi.

Seperti dituturkan oleh Dra. Eka Rafikah: “Dengan berbagai keterbatasannya, kami berharap antologi cerpen ini dapat bermanfaat dan berkontribusi lebih maksimal untuk menambah khazanah literasi anak-anak, juga untuk memotivasi anak dalam menulis.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *