Oleh: Dea Affriyanti
Memata-matai barisan ancala
Ditengah dersik nya tiupan anila
Mengastukan dahayu sang bianglala
Atas syair yang bergemuruh dilapisan nabastala
Melihat alam tanpa matrik
Membuat sarayu menggairahkan daya tarik
Menembus harmoni dengan sejuta lirik
Membuat bagaskara seolah terasa generik
Fajar menyingsing tanah ambarawa
Benih-benih surga tak luput mengusik jiwa
Ketika zamrud khatulistiwa telah bermarga palawa
Akankah tirta aimata mengundang gelak tawa?
Swastamita kian menambah pancarona
Bagi sebagian wilayah Macan Asia
Swastaita membuat ribuan sorot mata terpana
Dengan tawaran mudita yang tak sia-sia
Saat paru-paru dunia bertengger pada kata nirmala
Dan mata air berperan sebagai urgensi yang tak bersela
Bersiaplah bahwa sempena akan menaungi sang cakrawala
Serta mahligai akan termaktub sebagai bagian dari candela