Lelaki Pertama yang Kucinta

Lelaki Pertama yag Kucinta

Oleh : Putri Pelangi

Lelaki di dunia yang pertama kali aku kenal dan aku percaya. Sosok tegar yang tak pernah mengenal arti lelah untuk berjuang mewujudkan mimpi, meski peluh keringat selalu membasahi dahinya, dan terkadang asa menghantui tiap langkah juangnya, namun ia tetap tegak melangkah, mengukir dan merangkai tiap doa pada Sang Maha Bijaksana, agar selalu diberi kesehatan dan keberkahan-Nya.

Cinta ku tak pernah luntur untuk nya, rindu ini selalu menggebu padanya, ia yang senantiasa menjaga ku, memeluk ku, mencium ku, hingga tak rela rasanya, jika tubuh ku ini terkena satu gigitan nyamuk sekalipun, ia akan terjaga di tiap malam demi aku, dia akan senantiasa tersenyum di pagi hari menemani ku sarapan pagi.

Baca Juga : Pergilah Lelaki ku

Dia lelaki yang luar biasa, di kala aku izin pergi, ia mengizinkanku namun dengan penuh doa agar aku senantiasa selamat dan terjaga. Ia menitipkan penjagaanku pada Sang Maha Pencipta dan para Malaikat, saat tiba waktu nya kembali, tak pernah luput ia menjemputku di perempatan jalan, meski larut malam menjelang.

Di kayuhnya sepeda tua dengan memboncengku di belakang, agar aku tak terlalu lelah berjalan karena kala itu masih tak ada kendaraan yang bisa mengantarkanku hingga di depan rumah.

Saat ku lelah dan terasa letih dalam mengarungi waktu demi menggapai mimpi, ia selalu meniupkan ruh semangat dan inpus energi baru, lelaki yang senantiasa memberiku cermin masa depan yang indah, lelaki yang selalu menasehatiku dengan spion masa lalu nya, lelaki yang memberiku peta perjuangan tanpa henti, lelaki yang menitipkan segudang harap dalam mimpi ku, lelaki yang percaya saat aku sendiri tak percaya diri bahwa aku mampu melewati waktu dan menggapai mimpi.

Lelaki yang pernah berbisik padaku, akan beberapa hal yang perlu aku jaga, lelaki yang pernah berpesan “jaga ibu mu dan bantu ibu mu bersama adik-adik dalam menyongsong masa depan demi menggapai mimpi-mimpi yang pernah ia lukiskan dalam kanvas kehidupan”.

Baca Juga : Karena Sayap yang tak Pernah Patah

Ia adalah lelaki yang sampai saat ini adalah cinta pertamaku, dan ku rindu pertemuan kembali di Surga nanti.

Bapak ku,,,, sosok terbaik pilihan Allah untukku,, yang hanya kurasa dalam 21 tahun usiaku..

Kini ku akan teruskan perjuangan tanpa nya, namun ruh semangat itu masih ada di hati dan jiwa ku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *