SIBERC IAI SEBI Selenggarakan Seminar Strategi Memilih Jurnal: Bekal Cerdas bagi Peneliti Muda Menuju Publikasi Bereputasi

SIBERC (SEBI Research Center) mengadakan kegiatan  inspiratif bertajuk “Seminar Strategi Memilih Jurnal untuk Publikasi Ilmiah” secara daring, awal November 2025. (Foto: Dok SEBI)

Milenienews.com, Depok – Tantangan terbesar para peneliti muda hari ini bukan hanya menulis artikel ilmiah, tetapi menemukan jurnal yang tepat dan bereputasi agar karya mereka diakui secara akademik. Menjawab kebutuhan tersebut, SIBERC (SEBI Research Center) kembali mengadakan kegiatan inspiratif bertajuk “Seminar Strategi Memilih Jurnal untuk Publikasi Ilmiah”, yang berlangsung secara daring dengan antusiasme tinggi dari peserta di seluruh Indonesia.

Kegiatan yang dihelat pada awal November ini menghadirkan Ahmad Baehaqi, S.E.I., M.Ak., SAS., ACPA, selaku Executive Director SIBERC, sebagai pemateri utama. Ia  membagikan wawasan mendalam mengenai tahapan publikasi ilmiah, tips memilih jurnal kredibel, serta strategi menghindari jurnal predator yang kerap menjebak peneliti pemula.

“Publikasi bukan sekadar menulis dan mengirim artikel. Ada strategi, ada etika, dan ada kejelian dalam membaca kredibilitas jurnal agar karya kita punya dampak ilmiah yang nyata,” ungkap Ahmad Baehaqi dalam sesi pemaparan.

Kegiatan ini diikuti oleh 74 peserta yang mendaftar melalui Google Formulir, berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta terdiri atas dosen serta mahasiswa S1 dan S2 IAI SEBI yang memiliki minat besar terhadap strategi publikasi ilmiah. Selama sesi berlangsung, partisipasi aktif peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi interaktif seputar pemilihan jurnal, indeksasi SINTA–Scopus, hingga tips praktis agar artikel tidak mudah ditolak editor.

Baca Juga : Mahasiswi Institut SEBI Raih Juara 2 Olimpiade Perbankan Tingkat Pulau Jawa

Dalam paparannya, Ahmad Baehaqi menguraikan langkah-langkah kunci publikasi mulai dari submission, revision, hingga acceptance, disertai contoh konkret dari pengalaman publikasi beliau di jurnal bereputasi nasional dan internasional. Materi juga menekankan pentingnya:

  • Mengecek indeksasi jurnal secara langsung di situs resmi seperti Scopus, DOAJ, atau SINTA.
  • Menganalisis frekuensi terbitan dan acceptance rate jurnal sebelum mengirim artikel.
  • Menyiapkan naskah dengan struktur IMRAD yang rapi, kutipan relevan, dan gaya referensi sesuai ketentuan.

Pendekatan aplikatif dan berbasis riset lapangan ini membuat peserta merasa lebih percaya diri dan memiliki panduan konkret untuk publikasi ilmiah ke depan.

Beragam kesan positif datang dari para peserta. Peserta mengaku mendapat banyak pencerahan dari kegiatan ini. “Pelatihannya keren dan membuka wawasan. Sekarang saya lebih paham cara menentukan jurnal yang tepat untuk publikasi,” ujar salah satu mahasiswa.

Peserta lain menambahkan, “Materinya sangat aplikatif dan relevan dengan kebutuhan kami. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan.”

Tak sedikit pula yang berharap pelatihan serupa bisa dilanjutkan dengan topik lanjutan seperti strategi publikasi internasional atau life hacks publikasi ilmiah.

Beberapa peserta juga menilai gaya penyampaian pemateri santai namun berbobot, disertai contoh nyata dari dunia publikasi. Mereka berharap pelatihan berikutnya dapat menghadirkan sesi praktik langsung dan topik lanjutan seperti life hacks publikasi ilmiah atau penulisan artikel internasional.

Baca Juga : Pelatihan SEM-PLS: Bekal Penting Bagi Mahasiswa dan Dosen untuk Riset Kuantitatif Modern

Melalui seminar ini, SIBERC IAI SEBI menunjukkan komitmennya untuk mendorong lahirnya peneliti muda yang cerdas, etis, dan berdaya saing global. Pelatihan ini bukan hanya membekali pengetahuan teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa publikasi ilmiah adalah bagian dari tanggung jawab akademik yang berintegritas dan berdampak.

“Kami ingin membantu mahasiswa dan dosen agar tidak sekadar menulis, tapi juga mampu menempatkan karyanya di panggung ilmiah yang tepat,” tutup Ahmad Baehaqi.

Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal bagi semakin banyak akademisi Indonesia untuk berani berkarya, berani publikasi, dan berani berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *