Sekolah Pascasarjana IPB University Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Pusat Riset BRIN

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University melakukan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB), Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),  Jumat (31/3/2023). (Foto: Dok IPB)

Milenianews.com, Bogor- Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University melakukan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB), Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait riset dan inovasi di bidang sains dan teknologi untuk karakteristik dan remediasi lingkungan serta produksi bersih. PKS itu diteken pada Jumat (31/3/2023).

Hadir dalam acara ini Prof Titi Candra Sunarti selaku Wakil Dekan SPs IPB University bidang Sumberdaya, Kerja Sama dan Pengembangan;  Prof Suprihatin, Prof Arief Sabdo Yuwono, Dr Yudi Setiawan, Dr Zaenal Abidin, Dr Liyantono, Dr Syartinilia;  serta perwakilan dari pusat riset BRIN.

Dekan SPs IPB University, Prof Anas Miftah Fauzi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas PKS yang dilakukan antara SPs IPB University dengan PRLTB BRIN. Sebagai informasi, saat ini SPs IPB University sudah mendapatkan kewenangan untuk bisa melakukan kerja  sama riset, sejauh memang berkaitan dengan mahasiswa SPs IPB University, “Dengan ditandatanganinya PKS ini, nantinya penelitian akan melibatkan mahasiswa SPs IPB University untuk pelaksanaan secara teknis,” ujarnya.

Kerja Sama Internasional

Prof Anas Miftah Fauzi menyampaikan harapannya melalui PKS ini ada kerja sama dan kedekatan yang lebih erat lagi dengan pusat-pusat riset yang ada di BRIN dan juga yang ada di IPB University, terutama keterkaitan riset yang dilakukan mahasiswa SPs IPB University.

“Kami mengusulkan apabila dimungkinkan, kita dapat juga menjalin kerja  sama internasional. Dengan begitu, kita bisa membuat konsorsium riset yang dapat melibatkan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan pengalaman kami sudah melakukan kerja  sama dengan Wageningen University dan juga National University of Singapore,” imbuhnya.

Baca Juga : IPB University Terima 2.622 Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBP

Sementara itu, Dr Sasa Sofyan Munawar,  PRLTB BRIN menyambut kerja  sama ini dengan sangat baik. Ia menyebut, pusat riset ini merupakan gabungan para periset yang dulunya ada di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dikti), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Dengan sistem kerja tim saat ini, maka periset kami ada di berbagai tempat di Indonesia, sehingga memiliki pengalaman riset yang sangat baik,” jelasnya.

Baca Juga :  IPB University Pertahankan Ranking 1 di Asia Tenggara

Ia menambahkan, saat ini pihaknya memiliki target kerja tahun 2023 minimal sebanyak 50 persen harus menempuh program doktoral. Akan tetapi, saat ini baru ada 40 persen yang sudah dilakukan. Target ini bertujuan agar dapat meningkatkan kualifikasi periset yang ada di pusat riset. Ia berharap, melalui kerja  sama ini, para periset dapat melanjutkan studi di SPs IPB University.

“Selain itu target kami one person one paper, maka kolaborasi dengan universitas-universitas yang memiliki visi yang sama, seperti syarat publikasi yang sudah dilakukan SPs IPB University ini, akan memperkuat kami dalam memenuhi target tersebut,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *