Mahasiswa STEI SEBI Laksanakan Observasi Bisnis ke Perusahaan Konsultan Struktur

Mahasiswa Prodi Manajemen Bisnis Syariah STEI SEBI, Depok melaksanakan observasi bisnis ke PT. Tunas Engineering di  kawasan Puspitek Raya, Tangerang Selatan. (Foto: Istimewa)

Milenianews.com, Tangsel– Dalam upaya menumbuhkan minat wirausaha dan menambah wawasan mahasiswa tentang praktik bisnis, Prodi Manajemen Bisnis Syariah STEI SEBI, Depok, memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk melakukan observasi lapangan dengan mendatangi langsung beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Observasi ini bertujuan untuk mempelajari 4 Pilar Manajemen Bisnis yaitu: Pilar Pemasaran, Pilar Operasional, Pilar Sumber Daya Manusia, dan Pilar Keuangan.

Salah satu perusahaan yang dikunjungi adalah PT. Tunas Engineering. Ini adalah  perusahaan jasa konsultan Perencana Desain Engineering dan Konstruksi, di  kawasan Puspitek Raya, Tangerang Selatan. Berdiri sejak tahun 2010 Saat ini PT. Tunas Engineering memiliki 26 orang mitrakarya yang tergabung dengan rentang usia yang masih muda.

Baca Juga : 3 Dosen STEI SEBI Ikuti Pembekalan PKDP 2024 di UIN Banten

Lokasi perusahaan ini sangat unik, berada dalam lingkungan perumahan yang tenang dengan bangunan kantor menghadap masjid. Pemilik sekaligus Direktur Utama PT. Tunas Engineering, Bapak Agus Supiyat, ST. MT mengatakan bahwa sebelumnya lokasi perusahaan berada di  pertigaan Rawabuntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

“Karena kondisi terlalu ramai dan karyawan kesulitan untuk shalat berjamaah ke masjid, lokasi kantor dipindahkan ke sini (di kawasan Puspitek), agar lebih mudah untuk shalat berjamaah. Jadi waktu istirahat mitrakarya ialah ketika adzan berkumandang baik waktu Zuhur maupun Ashar dan mitrakarya laki-laki wajib shalat berjamaah di masjid,” kata Agus Supiyat dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Senin (11/11/2024).

Ahmad Sya’bana yang biasa dipanggil Pak Nana, kepala Bagian Umum dan Personalia menambahkan, perusahaan menggunakan istilah ‘mitrakarya’ untuk orang yang bekerja di sini,  bukan disebut ‘karyawan’. “Hal ini didasarkan pada semangat kesetaraan, bahwa mereka yang bergabung bukan bekerja untuk perusahaan semata akan tetapi mereka bekerja untuk diri sendiri sebagai sebuah kewajiban mencari nafkah dan ibadah kepada Allah SWT,” kata Ahmad Sya’bana dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Baca Juga : Kinetik Kopi: Menghadirkan Kenyamanan dan Kualitas di Setiap Sajian

Masih  menurut Pak Nana, di samping meningkatkan kompetensi mitrakarya,  bidang Manajemen Sumber Daya Manusia yang dijalankan oleh perusahaan berfokus pada peningkatan kesadaran dalam menjalankan kewajiban agama mitrakarya (religius).  “Kami menggelar acara  pengajian bulanan, ngaji Qur’an  pekanan, apresiasi bagi yang menjalankan puasa sunah, serta perusahaan akan memberangkatkan umrah bagi mitrakarya yang hafal 30 juz Al-Qur’an,” ujarnya.

Ia mengemukakan, perusahaan ini diharapkan dapat memberikan mafaat kepada banyak pihak, baik pelanggan, mitrakarya, pemilik, pemerintah dan lingkungan sekitar, seperti harapan para pendirinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *