KB-TK Bosowa School Gelar Parents Teachers Learning Programme (PTLP) di Bogor, Cilegon dan Makassar

KB-TK Bosowa School mengadakan PTLP (Parents Teachers Learning Programme) untuk orang tua dan guru di lingkungan Bosowa School, yakni Baby House, KB, dan TK  Sekolah Alam Bosowa Makassar, KB-TK Bina Insani Bogor, dan KB-TK Bosowa Al Azhar Cilegon yang diselenggarakan secara online, hari Senin (15/9/2025) dan Rabu (17/9/2025). (Foto: Dok Bosowa School)

Milenianews.com, Bogor– KB-TK Bosowa School menggelar kegiatan PTLP (Parents Teachers Learning Programme). Kegiatan tersebut digelar secara daring di tiga kota, yakni Bogor, Makassar, dan Cilegon.

“PTLP (Parents Teachers Learning Programme) adalah program pendidikan untuk orang tua dan guru di lingkungan Bosowa School. Dalam kesempatan kali ini dilaksanakan secara online  pada tanggal 15  dan 17  September 2025 di unit Baby House, KB, dan TK  Sekolah Alam Bosowa Makassar, KB-TK Bina Insani Bogor, dan KB-TK Bosowa Al Azhar Cilegon,” kata Head of Kurikulum Bosowa School, Lies Rachmawati M.Pd.  dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Ia menambahkan, yang diundang dalam acara PTLP ini adalah orang tua siswa baru Baby House,  KB-TK Sekolah Alam Bosowa Makassar, KB-TK Bina Insani Bogor, dan KB-TK Bosowa Al Azhar Cilegon serta orang tua siswa pindahan.

Adapun materi  yang diberikan dalam acara PTLP adalah:

  • Beyond Center and Circle Time (BCCT)
  • Curricular Domains
  • Multiple Intelligences
  • Seven Essential Life Skills
  • Tahapan Perkembangan0-7 Tahun
  • Sentra
  • Pijakan/ Scaffolding
  • Profil Pembelajar Bosowa
  • 8 Dimensi Profil Lulusan
  • 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Pemberi materi PTLP adalah:  Tjutju Herawati, M.Pd., Yuli Oktania, S.Pd., dan Heni Marlina, S.Ag. Moderator untuk PTLP KB-TK kali ini berasal dari SAB Makassar dan SBAC Cilegon.

 

Materi PTLP

Narasumber pertama, Tjutju Herawati, M.Pd.,   membawakan makalah berjudul “Curricular Domains,  Multiple Intelligences,  Seven Essential Skills: Sinergi Program Pendidikan di Sekolah dan di Rumah”.

Ia membahas 4 pilar Bosowa School, yaitu : Kurikulum Nasional, Kurikulum Cambrige, Islamic Studies, dan Literasi. Hal tersebut disesuaikan dengan Tahapan Perkembangan Anak.

Kemudian membahas materi tentang : Curricular Domains meliputi : Aesthetic, Afeksi, Kognisi, Bahasa, Psikomotor, dan Sosial (Marjorie J. Kostnelnik, Michigan University, Teaching Young Children Using Themes).

Multiple Intelligences terdiri dari : Linguistic Intelligence, Logical Intelligence, Musical Intelligence, Bodily Kinesthetis Intelligence, Spatial Intelligence, Interpersonal Intelligence, dan Intrapersonal Intelligence ( Howard Gardner, Multiple Intelligences).

Seven Essentiual Life Skills : Fokus dan Pengendalian Diri, Pengambilan Perspektif, Berkomunikasi, Membuat Hubungan,  Berpikir Kritis, Menghadapi Tantangan, Arahan Diri dan Terlihat.

“Keterampilan hidup didasarkan kepada fungsi eksekutif, keterampilan ini menyatukan keterampilan sosial, emposional, dan kognitif  untuk memecahkan masalah serta mencapai tujuan. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa keterampilan-keterampilan ini sangat penting untuk keberhasilan di sekolah dan kehidupan selanjutnya,” kata Tjutju Herawati mengutip Ellen Galinsky dalam bukunya yang berjudul Mind in The Making.

Baca Juga : SD Bosowa School Gelar Parents Teachers Learning Programme (PTLP) di Tiga Kota

Pada hari Rabu, tanggal 17 September 2025, Tjutju Herawati  membahas tentang  BCCT (Beyond Center and Circle Time). “BCCT merupakan  metode pembelajaran di Bosowa School yang memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik melalui pengalaman-pengalaman yang positif dalam sebuah tempat berkegiatan yang disebut Sentra,” ujarnya.

Adapun waktu lingkaran bertujuan untuk memberikan pijakan kepada peserta didik ketika akan berkegiatan dan setelah berkegiatan (Recalling), agar guru dapat memberikan perhatian dan bimbingan kepada semua peserta didik sesuai kebutuhannya. Empat pijakan di dalam metode Sentra ini adalah : Pijakan Lingkungan Main, Pijakan Sebelum Main, Pijakan Selama Main dan Pijakan Setelah Main. Semua itu diberikan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Dalam pelaksanaanya, sentra di KB-TK Bosowa School meliputi Sentra : Bahan Alam., Main Peran Besar, Main Peran Kecil, Balok, Seni, Persiapan, Imtaq, dan Memasak.

Adapun Tahapan Perkembangan yang dibahas meliputi tahapan perkembangan anak usia 0-7 tahun yang mencakup aspek perkembangan Motorik Kasar, Motorik Halus, Bahasa, Kognisi, dan Sosial Emosi. Salah satu Teori yang dibahas adalah teori dari Jean Piaget, yang menyatakan bahwa usia 0-2 tahun berada pada tahap Sensorimotor, dan usia 2-7 tahun berada pada tahap Pra Operational Koknrit.

Tjutju Herawati menegaskan, dengan memahami tahapan perkembangan dan jenis main (Sensorimotor, Simbolik, dan Pembangunan) yang dibutuhkan anak pada setiap perkembangannya maka akan menjadikan orang tua mampu memberikan stimulus yang tepat, mendukung tumbuh kembang ananda sesuai karakteristiknya yang unik dan mempersiapkan mereka untuk siap menghadapi masa sekolahnya di masa yang akan datang.

“Melalui metode BCCT, Bosowa School memberikan kesempatan belajar melalui main dengan pengalaman positif sesuai Teori Tahapan Perkembangan Anak. Diharapkan sinergi antara program pendidikan di rumah dengan di sekolah dapat dilaksanakan secara harmonis untuk mencapai tujuan bersama,” kata Tjutju Herawati.

Pemateri kedua,   Yuli Oktania, S.Pd. membawakan  makalah berjudul “Sttategi Komunikasi Anak”.

Yuli mengawali materinya dengan menjelaskan pengertian komunikasi.  “Komunikasi adalah apa yang kita katakan dan bagaimana cara kita mengatakan,” kata Yuli.

Ia menambahkan, kita berkomunikasi dengan:

– Wajah (senyuman atau pandangan marah),

– Tindakan (pelukan atau tamparan),

– Kesunyian (kehangatan atau sikap dingin),

– Kata-kata (yang baik atau yang tidak baik).

Yuli jug mengungakapkan, a da dua  hal yang terjadi dengan komunikasi:

  • Komunikasi yang baik, akan mengarah kepada : Hubungan-hubungan yang hangat, kerja sama,dan munculnya perasaan dihargai/ berharga.
  • Komunikasi yang tidak baik akan mengarah kepada: Penolakan terhadap keberadaan orang dewasa, konflik/percekcokan dan timbulnya perasaan tidak dihargai.

“Komunikasi yang baik membantu anak untuk mengembangkan kepercayaan dirinya, harga dirinya, dan hubungan-hubungan yang baik dengan orang lain. Selain itu, membantu mereka tumbuh menjadi orang-orang dewasa yang memiliki perasaan yang baik atas dirinya sendiri dan orang lain,” kata Yuli.

Yuli lalu memberikan tips 13 cara ampuh  berbicara dengan anak:

  • Berkomunikasi dengan Dukungan/Penerimaan
  • Gunakan “Pembuka Pintu”
  • Mendengarkan dengan Penuh Perhatian
  • Hilangkan Perkataan “Jangan”
  • Gunakan “Pernyataan Saya” untuk Mengutarakan Pikiran dan Perasaan Kita
  • Gunakan Pernyataan “Kamu”untuk Merefleksikan Perasaan & Ide Anak
  • Buatlah Permintaan Kita Menjadi Sederhana
  • Ingat ! Berbicara“dengan” Anak, bukan Berbicara “kepada” Anak
  • Cari Perhatian Anak Sebelum Berbicara Dengannya
  • Berkomunikasi dengan Mata Sejajar
  • Buatlah Permintaan-permintaan yang Penting dengan Tegas
  • Cobalah untuk tidak menginterupsi dan memarahi anak ketika mereka sedang menceritakan sesuatu.
  • Gunakan Bahasa Positif, seperti: “Tolong”,” Permisi”, “Maaf“, Terima Kasih”, dan “Terima Kasih Kembali”.

“Hindari menggunakan kata-kata yang tidak baik yang dapat menyakiti hati anak. Seperti mengejek, menyepelekan, membandingkan dengan anak lain/saudaranya. Berikan ucapan selamat, apresiasi yang terukur dan sesuai fakta,” kata Yuli Oktania.

Pemateri  selanjutnya, yakni  Heni Marlina S.Ag membawakan makalah berjudul “Parents Teacher Learning Program: 7 Kebiasaan Anak Indonesia  Hebat”.

Gerakan 7  Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah sebuah program pembiasaan karakter yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah  (Kemendikdasmen)  untuk membentuk  Generasi Emas Indonesia  pada tahun 2045 yang bertujuan untuk  membentuk  karakter  anak Indonesia yang tangguh, cerdas, sehat dan berdaya saing.

Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah: Bangun Pagi, Beribadah, Olahraga, Gemar Belajar, Makan Sehat dan Bergizi, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.

Dalam kesempatan tersebut, Heni membahas 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dari empat sudut pandang. Yakni, tujuan, manfaat, latihan pembiasaan, dan menurut Islam.

Contoh: bangun pagi:

Tujuan bangun pagi: Melatih kedisiplinan, kesiapan memulai hari

Manfaat bangun pagi:  Semangat belajar, ritme biologis tubuh, sikap disiplin

Latihan pembiasaan: Jadwal yang konsisten, agenda harian pagi, alarm/lagu paforit

Menurut Islam: Sangat dianjurkan, keberkahan rizki dan kesehatan tubuh

Contoh berikutnya: Beribadah:

  • Tujuan Beribadah: Pribadi yang religious dan memiliki nilai spiritual
  • Manfaat Beribadah: Kedekatan dengan Allah, Rasa syukur
  • Latihan Pembiasaan: Beribadah melalui contoh, Refkeksi dan kebersamaan
  • Menurut Islam: Shalat, membaca al quran, dzikir, sedekah, puasa

Contoh selanjutnya: Olahraga:

Tujuan olahraga: Kesehatan fisik dan mental

Manfaat olahraga: Kesehatan dan kebugaran, Konsentrasi dan mood, Semangat kooperatif dan sportif

Latihan pembiasaan: Jadwal olahraga, Bermain permainan aktif

Menurut Islam: Anjuran dan ibadah, mu’min yang kuat lebih baik

Heni  lalu menghubungkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat  (Bangun Pagi, Beribadah, Olahraga, Gemar Belajar, Makan Sehat dan Bergizi, Bermasyarakat, Tidur Cepat)   dengan 8 Dimensi Profil Lulusan Sejalan dengan filosofi Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning (Keimanan dan Ketaqwaan, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan, Komunikasi) dan 9 Profil Pembelajar Bosowa   (Religius, Jujur, Adil, Bertanggung jawab, Peduli, Berfikir Kritis, Bekerja keras, Komunikatif, dan Literat) sebagai berikut:

  1. Bangun pagi = Kemandirian, Kesehatan=Bertanggung jawab
  2. Beribadah= Keimanan dan Ketaqwaan= Religius dan Jujur
  3. Olahraga = Kesehatan= Adil dan Bekerja Keras
  4. Gemar belajar = Penalaran Kritis, Kreativitas, Kemandirian= Berpikir Kritis dan Bekerja Keras, Literat
  5. Makan Sehat dan Bergizi= Kesehatan= Adil, Peduli dan Bertanggung jawab
  6. Bermasyarakat= Kewargaan, Komunikasi=Bertanggung jawab, Peduli, Komunikatif
  7. Tidur cepat= Kesehatan, Kemandirian= Adil, Bertanggung jawab.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *