Ini Penjelasan Al-Quran Terkait Iman dan Rukun Iman

Iman
Iman

فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ memiliki arti bahwa Allah akan mengampuni siap yang dikehendaki dan mengzab siapa yang dikehendaki.

Kata “Yang dikehendaki” menunjukkan 2 hal, yaitu setelah adanya usaha bertaubat dan tidak adanya usaha untuk bertaubat. Tentu apabila melalui  usaha bertaubat terdapat beberapa syarat pertaubatan, yaitu penyesalan, Meninggalkan perbuatan buruk, terdapat tekad yang dibarengi dengan usaha dan adanya perbaikan.

Baca juga : Halal Bihalal dan Saling Memaafkan

Namun apabila yang tidak melewati usaha untuk bertaubat. Hal tersebut hanya berlaku akibat berdasar pada tanda-tanda orang yang tidak dikenakan dosa, seperti anak kecil yang belum balig dan orang gila.

penggalan ayat tersebut dapat diartikan pula bahwa jika menginginkan siksa Allah maka perbanyaklah dosa dan lakukan kebaikan serta bertaubatlah apabila ingin Allah mengampuni dosa-dosa yang ada. Maka dari itu, pengampunan dan siksa lebih banyak berkaitannya dengan kehendak manusia bukan kehendak Allah.

Al-Baqarah 285

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhanya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikatnya, kitabnya dan rasulnya. (mereka mengatakan): Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasulnya, dan mereka mengatakan kami dengar dan kami taat. Mereka berdoa, Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada engkaulah tempat kembali.

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ

Penggalan ayat diatas menunjukkan bahwa orang yang beriman ialah orang yang beriman sezaman dengan Nabi Muhammad saw. Hal tersebut mencangkup sahabat Nabi dan seluruh orang yang beriman.

كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ

ayat diatas memiliki arti “Semua beriman kepada Allah, malaikatnya, kitabnya, dan rasulnya,” Hal tersebut berarti seluruh nabi dan pengikutnya percaya akan ke-esaan Allah dan beriman terhadap kitabnya (zabur, taurat, injil dan Al-Quran) dan rasul.

Baca juga : Prof. Didin Hafidhuddin Kupas  “Minal ‘Aidin Wal Faizin”

لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ “Mereka berkata, kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari Rasul-rasulnya.” Hal tersebut berarti kami (rasul dan orang beriman) tidak beriman kepada yang bukan Allah.

وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ “Dan mereka berkata, kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepadamu temapt kami kembali.” Hal tersebut menunjukkan bahwa kami mendengar apa yang diperintahkan oleh Allah dan bersedia untuk menaatinya.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

(Hamidullah Mahmud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *