Milenianews.com, Jakarta – Iman dan rukun iman merupakan konsep yang sangat penting dalam islam, terkait itu dijelaskan di ayat terakhir surah Al-Baqarah ayat 285 – 286 yang merupakan salah satu mukjizat Al-Quran yang Allah berikan.
Iman memiliki arti percaya dengan sepenuh hati atau keyakinan yang teguh. Dalam konteks Islam, Iman memiliki arti percaya sepenuh hati akan Allah, Rasulnya dan ajarannya.
Baca juga : Tafsir Surat Ar-Rahman: 5 Nikmat Utama yang Diberikan kepada Orang Beriman
Tidak hanya itu, iman juga memiliki cangkupan aspek keyakinan yang sangat dekat dengan kita, yaitu hati, perkataan dan perbuatan. Keyakinan yang dimaksud bukan hanya kepercayaan yang pasif, melainkan juga aktif dalam mengamalkan ajaran Islam di setiap aktivitas.
Al-Baqarah 284
لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ ٱللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Berikut ialah Al-Baqarah ayat 284 yang memiliki arti “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendakinya dan menyiksa siapa yang dikehendakinya dan Allah maha kuasa atas segala sesuatu.
Di dalam ayat ini dapat disimpulkan bahwa Keluasan kekuasaan ALlah yang ada di antaranya ialah apa yang ada di atas (langit), bawah (bumi) bahkan perut bumi dan di antaranya (langit-bumi) udara.
وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ
Penggalan ayat tersebut terlihat bahwa kata تُبْدُوا۟ memiliki arti dinyatakan dalam bentuk perbuatan (Azm), أَنفُسِكُمْ memiliki arti hati atau diri, تُخْفُوهُ Berarti rahasiakan lahir atau batin dan يُحَاسِبْكُم Menuntut pertanggung jawaban.
Maka, dapat dikatankan bahwa penggalan tersebut mengandung arti bahwa tidak ada yang samar bagi Allah, Allah mengetahui apa yang dilakukan hambanya, semua perbuatan mahkluknya akan dievaluasi dan di beri ganjaran oleh Allah dan manusia tidak bisa menghindar dari Allah karena Allah maha mengetahui.
Baca juga : Pendekatan Dakwah: Menemukan Hakikat Kembali dari Dakwah
Dalam kata “menuntut pertanggung jawaban”. terdapat dua hal, yaitu perbuatan yang dihisab dan yang tidak dapat dihisab. Di mana, perbuatan yang dihisab ialah yang timbul karena adanya usaha yang dilakukan oleh manusia, sedangkan yang tidak dapat dihisab berupa sesuatu yang terlintas di dalam hati dengan sendirinya.
Hal tersebut relevan dengan surah Al-Ahzab ayat 33 yang memiliki arti “Tidak ada pendosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.”
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.