Eks Arema FC Sebut Liga 2 Argentina Lebih Baik dari Liga 1 Indonesia

Liga Indonesia

Milenianews.com, Jakarta – Mantan pemain asing Arema FC, Elias Alderete share pengalamannya saat berkarir sebagai pesepakbola profesional di Liga Indonesia. Ia pun kaget saat rekan setim di klub Singo Edan itu, punya sikap buruk saat terlihat sedang merokok.

Karir Alderete memang tak lama, pasalnya kompetisi harus terhenti karena adanya pandemi COVID-19. Pemain berusia 25 tahun itu pun, pulang ke negara asalnya, Argentina dan bergabung dengan Primera B Nacional, Chacarita Juniors.

Baca Juga : PT LIB Didesak untuk Membayar Subsidi dari Klub Peserta Liga 2 Indonesia

Ia merupakan pemain pinjaman Arema yang sudah habis kontrak. Pihak klub sendiri, sudah menawarkan perpanjangan kontrak, namun Alderete tolak. Ia pun mengaku sulit untuk tinggal di Indonesia karena kultur berbeda dengan negaranya.

“Presiden klub menginginkan saya memperpanjang kontrak hingga Maret tahun depan. Tapi kenyataannya sangat sulit untuk tinggal di negara yang berbeda kultur dengan kita,” katanya megutip Goal.com, Kamis (5/11).

Liga 2 Argentina lebih baik dari Liga Indonesia

Selain itu, mayoritas masyarakat yang menganut agama islam, juga membuatnya sulit beradaptasi. “Kotanya sangat indah, tapi di sana sebagian besar muslim, sehingga sulit beradaptasi,” jelasnya.

“Makanannya juga sangat pedas. Pantainya juga sangat indah, dengan air sejernih kristal. Sangat bagus mengetahui Indonesia buat pengalaman, tapi saya tidak ingin tinggal di sana,” ungkap Alderete.

Tak hanya itu, Alderete juga berbicara terkait profesionalisme pada Liga Indonesia. Ada pemain Arema memakan makanan maupun melakukan kebiasaan yang justru bertentangan dengan seorang atlet.

Baca Juga : 7 Pemain Calon Naturalisasi Timnas Indonesia, Termasuk Penyerang Ajax Amsterdam

“Sangat berbeda dengan Argentina. Liganya tidak terlalu profesional. Saya melihat teman satu tim makan kentang goreng (french fries), dan beberapa diantaranya merokok. Di sisi lain, saya harus akui sepakbola di sana cepat, dan pemain berlari dengan cara luar biasa,” beber Alderete.

Baginya, Prinera Division (setara Lig 2) di Argentina lebih dibandingkan liga Indonesia. Menurutnya Primera lebih kometitif dan peragakan permainan indah. “Jika boleh membandingkan, permainan liga Indonesia tidak ada ritme, tapi secara keseluruhan tidak jauh berbeda,” jelasnya.(Rifqi Firdaus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *