Milenianews.com, Jakarta – Dunia sepakbola berduka. Sosok legenda sepakbola asal Argentina, Diego Maradona meninggal dunia, akibat serangan jantung. Ia menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (25/11) waktu setempat pada usianya ke 60 tahun.
Federasi Sepakbola Argentina (AFA) mengungkapkan kesedihannya melalui akun twitter official mereka. “Selamat jalan, Diego. Anda akan selamanya berada dalam hati dunia sepakbola,” tulis akun resmi AFA, yang sudah diterjemahkan.
Baca Juga : Optimisme Lionel Messi Bawa Argentina Juarai Copa America 2021
Kondisi sang legenda dalam beberapa tahun ini, memang tak menentu. Awal november ini saja, Maradona sudah menjalani operasi karena pembekuan darah pada otaknya. Maradona yang terkenal dengan gol tangan Tuhan ini, mengalami gagal jantung secara mendadak pada Rabu (25/11).
Maradona meninggal dunia dengan status pelatih
Menurut salah satu jurnalis, Martin Arevalo, saat itu Maradona langsung mengalami serangan jantung dengan segera memanggil ambulans, setelah kejadian. “Ia mengalami serangan jantung dan jatuh. Mereka harus membawanya ke rumah sakit. Terdapat empat ambulans di rumahnya. Bayangkan betapa seriusnya situasi yang kita bicarakan ini,” kata Arevalo, mengutip Goal.com.
Namun nyawa sang legenda besar ini, tak tertolong dan meninggal di rumahnya di Tigre, Buenos Aires, Argentina.
Baca Juga : Maradona Minta Tuhan Hentikan Corona
Awal karier Maradona mulai pada usia 16 tahun. Lalu ia menjadi salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa. Selama bermain, ia memperkuat 5 klub antara lain, Boca Juniors, Barcelon, Napoli, Sevilla, dan Newell’s Old Boys.
Setelah pensiun, ia menjadi pelatih dan menangani sejumlah klub Argentina seperti Racing Club, Dorados, Timnas Argentina, dan sampai kematiannya, berstatus sebagai pelatih Gimnasia de la Plata. Semasa aktif bermain, Maradona berhasil membawa Argentina membawa trofi Piala Dunia pada tahun 1986 saat mengalahkan Jerman Barat.(Rifqi Firdaus)