News  

Tanggal Berapa Lebaran 2023? Ini Dia Penjelasannya!

Lebaran 2023
Foto - Ilustrasi Penentuan 1 Syawal

Milenianews.com, Jakarta – Idul fitri 1444 H atau lebaran tahun 2023 ini berpotensi jauh pada tanggal yang berbeda. Berikut penjelasan pakar mengenai hal tersebut.

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika di Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin menyebut ada potensi perbedaan lebaran 2023. Hal tersebut dikarenakan pada saat maghrib 20 April di mana potensi bulan di Indonesia belum memenuhi kriteria baru.

“Jadi ada potensi perbedaan: Versi (MABIMS) 1 syawal 1444 H pada 22 April 2023. Tetapi versi dari WH (Wujud Hilal) 1 Syawal 1444 H pada 21 April 2023,” pungkas Thomas mengutip dari CNN Indonesia, Senin (17/4).

Baca juga : 5 Rekomendasi Hampers Lebaran Sederhana

Penjelasan penentuan lebaran 2023

MABIMS ialah gabungan Mentri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Dalam menetukan tinggi minimal hilal, MABIMS menggunakan kriteria 3 derajat dan elogasi 6,4 derajat yang disingkat (3-6-4).

Abdul Mufid, Postdoctoral pada kelompok riset Astronomi dan Observatorium di Pusat Riset Antariksa Badan Risen dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkap sempat ada perubahan kriteria MABIMS.

Yang lalu, mengacu pada tinggi hilah dengan minimal 2 derajat dan elongasi atau jarak sudut minimal 3 derajat serta umur bulan minimal 8 jam. Sementara kriteria baru ini tinggi minimal 3 derajat denngan elongasi minimal 6,4 derajat.

Kriteria ini juga dipakai oleh pemerintah Indonesia dan Organisasi Nahdalatul Ulama, yang memakai metode inka Rukyat. Sementara muhammadiyah menggunakan kriteria wujudul hilal.

“Menurut kriteria baru MABIMS 20 April belum memenuhi kriteria. 20 April ada gerhana matahari, sedangkan menurut kriteria wujudul hilal dari pedoman Muhammadiyah, itu sudah masuk,” pungkas Thomas.

Penetapan tersebut berdasarkan hasil dari proses ijtimak atau konjungsi antara bulan dan matahari pada hari Rabu (22/3) lalu, bertepatan dengan 30 Syakban 1444 H dengan ketinggian di Yogyakarta, +7 derajat 57′ 17″.

“Umur bulan Syakban 1444 H adalah 30 hari, dan tanggal 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis, (23/3). Jadi, mulai tarawih pada Rabu malam,” tutur Sayuti Februari lalu.

Baca juga : Pemerintah Akan Gelar Sidang Isbat Awal Syawal Pada 20 April

Sementara itu, berdasarkan kajian dari BMKG, hilal pada hari Kamis (20/4) atau 28 Ramadhan 1444 H perkiraannya masih di bawah kriteria MABIMS.

“Ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 0,75 di Marauke, Papua, sampai dengan 3,09 derajat di Sabang, Aceh.” tutur perwakilan BMKG.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *