Milenianews.com, Ponorogo– Suara takbir dan doa sykur membahana di Pondok Pesantren Qothrul Falah, Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo. Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jawa Timur baru saja meresmikan sumur bor ke-205 mereka di sini, membawa embusan napas lega bagi para santri yang selama ini berjuang dengan keterbatasan air bersih.
Peresmian sumur ini tak main-main. Hadir langsung Kepala Seksi Kepesantrenan Kemenag Ponorogo, KH. Ayyub Adian Syams, S.H., yang tak sungkan melayangkan pujian setinggi langit. “Ini adalah bentuk perhatian luar biasa untuk lembaga pendidikan Islam di pelosok,” ujarnya. “Semoga air ini mengalirkan semangat belajar dan ibadah yang lebih kuat.”
Kepala Desa Grogol, perwakilan Polsek, dan Koramil pun turut hadir, menyambut gembira inisiatif ini sebagai bukti nyata sinergi kebaikan di tengah masyarakat.
Rosyidin Ali Putra, salah seorang santri, tak kuasa menahan haru. “Dulu kami harus antre lama untuk mandi dan wudhu, kadang sampai rebutan ember,” kenangnya. “Alhamdulillah, sekarang airnya lancar. Terima kasih kepada BMH dan para donatur,” tuturnya. Sebuah ucapan polos yang sarat makna.
Baca Juga : Air Mengalir, Harapan Mekar di Malang: Sumur Bor Ke-204 BMH Mengubah Nasib
Imam Muslim, kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menegaskan bahwa program sumur bor ini adalah bagian dari perjuangan dakwah dan pemberdayaan yang berkelanjutan.
“Sumur ini bukan hanya fasilitas, tapi tonggak perjuangan kita bersama dalam membangun peradaban Islam di akar rumput. Di tempat-tempat seperti inilah semangat keislaman tumbuh dengan kuat,” jelasnya.
Dampak sumur ini? Luar biasa. Santri kini bisa beraktivitas tanpa hambatan, ibadah lebih tertib, dan lingkungan pesantren pun jauh lebih sehat. Bahkan, berkah air bersih ini turut dirasakan warga sekitar yang selama ini mendambakan hal serupa.
Setiap tetes air dari sumur ini diharapkan menjadi saksi amal jariyah yang terus mengalir bagi para donatur dan pendukung dakwah.